Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo (Jokowi) sempat
mewacanakan akan merampingkan kementerian dan strukturnya atas alasan
efisiensi. Namun sampai saat ini wacana tersebut masih sekadar rencana
karena Jokowi belum memutuskannya.
Jokowi mencontohkan struktur
menteri yang ada di Malaysia. Dengan jumlah 24 juta penduduk, Malaysia
memiliki 24 menteri dalam pemerintahannya.
Sedangkan Indonesia yang
berpenduduk 240 juta seharusnya bisa memiliki lebih dari 34 kementerian.
"Bukan masalah nama kementerian, bukan masalah ramping gemuk.
Tapi itu menjadi kabinet yang kuat dan segera bisa mengimplementasikan
semua program. Kuat kalau menterinya bisa beri leadership yang kuat,
kompetensi kuat, kapabilitasnya kuat," jelasnya di Balai Kota DKI
Jakarta, Jumat (12/9/2014).
"Malaysia 24 juta warga, menteri 24. Kita
punya 17.000 pulau, penduduk 240 juta warga, harusnya menterinya berapa?
240 menteri. Oleh sebab itu saya sampaikan ramping gemuk atau atletis
itu tergantung yang kita lihat. Jangan kamu gemak gemuk rompang
ramping," tambah Jokowi.
Mengenai penghapusan posisi wakil
menteri, Gubernur DKI Jakarta ini mengaku akan merealisasikannya. Dia
mengungkapkan, ada beberapa wamen yang akan dihapus di kementerian,
walaupun tidak seluruhnya.
"Hampir semua, tapi belum diputuskan. Masih dalam proses," tutupnya. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar