Gabungan relawan Koalisi Merah Putih yang sudah berkumpul di depan
Gedung Makamah Konstitusi sudah mulai melakukan orasi untuk mendukung
Prabowo-Hatta. Sekitar 500 relawan hadir dan mendengarkan, serta
meneriakan dukungan dari orasi yang disuarakan para korlap masing-masing
tim relawan.
Koalisi Merah Putih, yang terdiri dari berbagai organisasi relawan
capres dan cawapres nomor urut 1 Prabowo-Hatta yang hadir di depan MK
antara lain Jaringan Muda Nusantara (JMN), Garuda Prabowo, Brigade
Prabowo Pasti Menang (PPM), Banser Gus Nuril, Gema Indonesia, Massa
partai Gerindra dan PAN, Group GT/UK, Gardu (Gerakan Rakyat Dukung)
Prabowo, Wanita Pemerhati Prabowo, Lumbung Informasi Rakyat (LIRA),
Relawan Gardu Bergerak, Reclaim Indonesia, Gerakan Indonesia Baru, dll.
Berikut ini kutipan pernyataan dari beberapa tokoh yang menyuarakan suara didepan dukungan relawan.
Adi Sempani, selaku ketua umum Solidaritas Rakyat Peduli Indonesia
mengatakan bahwa proses pemilu dipenuhi dengan kecurangan. "Kita sebagai
organisasi think thank dari tim Prabowo-Hatta datang kesini dalam
mendukung capres usungan kami yang dizolimi KPU," ujar Adi, Jakarta,
Rabu (6/8/2014) pagi.
Adi mengatakan proses kecurangan harus dilawan karena akan mencederai proses demokrasi yang selama ini sudah dibangun Indonesia.
Eggi Sudjana yang merupakan salah satu anggota tim advokat dari
Prabowo-Hatta mengatakan bahwa tindakan tim sukses dari Joko Widodo dan
Jusuf Kalla yang sudah membentuk kantor transisi dan mulai menyusun
kementrian merupakan tindakan yang menyalahi prosedur.
"Tindakan-tindakan yang mendahului keputusan MK seperti itu adalah
bentuk pelecehan terhadap institusi Makamah Konstitusi," tandas Eggi
Korlap JMN Guntur mengatakan usai berdemo di depan Gedung MK, massa
relawan akan bergerak ke gedung DPR untuk bertemu dengan pimpinan DPR
menyuarakan rencana pembentukan pansus koalisi partai pendukung
Prabowo-Hatta dalam menyikapi hasil keputusan KPU yang memenangkan
Jokowi-JK.
"Musuh kita bukan polisi, bukan pula MK, bukan juga Jokowi-JK, musuh kita adalah KPU," teriak Guntur di depan massa relawan.
Guntur juga mengungkapkan bahwa istri dari Ketua KPU Husni Kamil
Manik, saat ini juga tersangkut dugaan kecurangan di KPUD. "Kita akan
melakukan aksi damai, jangan ada relawan yang terprovokasi dan melakukan
tindakan kekerasan," kata Guntur. Guntur mengungkapkan bahwa besok tim
relawan Prabowo-Hatta besok akan melaporkan Ketua KPU ke Mabes Polri
karena dugaan korupsi puluhan miliar dan pembukaan kotak suara tanpa
seijin MK.
Menurut hasil pantauan di lapangan, saat ini para relawan dan korlap
sedang menyayikan yel-yel, salawat, dan berorasi kembali. Selain berdiri
di depan Gedung MK, ada pula relawan Prabowo-Hatta yang berkumpul
dibagian tengah jalur hijau sambil berteduh dan menyantap makanan dan
minuman dari PKL yang sudah berdatangan di area tersebut.
Singgung Wong Ndeso Tak Tahu Aturan
Salah satu koordinator lapangan (korlap) relawan Prabowo
Subianto-Hatta Rajasa dalam orasinya mengatakan Jokowi
sebagai seorang yang ndeso dan tidak tahu aturan.
"Pertama kita tahu kalau di Jakarta tidak boleh ada bajaj, tapi lihat
siapa itu yang naik bajaj ke Komisi Pemilihan Umum (KPU)," ujar Korlap
relawan Merah Putih tersebut, di depan Gedung Makamah Konstitusi (MK),
Jakarta, Rabu (6/8).
Dia mengungkapkan, poin kedua yang menunjukkan Jokowi tidak mengerti
aturan adalah saat pembagian nomor dari KPU. "Siapa yang tiba-tiba curi
start kampanye dengan mengacungkan dua jari, padahal semua dari KPU,
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan polisi melihat kejadian tersebut,
tapi mereka tidak melakukan apa-apa," ujarnya.
Point terakhir ia menyebutkan keputusan Jokowi membentuk kantor
transisi sebelum keputusan MK sebagai bentuk sikap yang tidak
menghormati aturan. [beritasatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar