Senin, 21 Juli 2014

Jokowi Menang, Saham dan Valas Tertawa Ria

Tanda-tanda kemenangan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada pemilihan presiden berdampak positif terhadap perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Analis dari Universal Broker, Satrio Utomo, mengatakan kabar kemenangan Jokowi, panggilan akrab Joko Widodo, berpotensi meneruskan tren positif hingga beberapa hari ke depan. "Euforianya bisa berlangsung lama dan peningkatannya lebar sekali," ujarnya kepada Tempo, Senin (21/7/2014).
Bersamaan dengan pengumuman hasil pemilihan presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) besok, Satrio memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) akan melesat tinggi ke level 5.200-5.650. Adapun rupiah bakal menguat hingga di bawah Rp 11 ribu, yakni di kisaran angka Rp 10.800-11.200 per dolar AS. "Ada range yang cukup besar karena euforia kemenangan saat pengumuman berlangsung," ujarnya.
Menurut Satrio, para pelaku pasar sudah bisa menebak siapa yang menjadi Presiden ke-7 Indonesia. Kondisi tersebut menyebabkan pergerakan pasar cenderung bergairah. Walhasil, indeks saham dan kurs rupiah terus menguat. "Istilahnya freestyle, bergerak positif," ujarnya.
Dalam penutupan perdagangan sesi pertama Bursa Efek Indonesia hari ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) naik tipis 0,65 persen ke 5.120,14. Sedangkan nilai tukar rupiah menguat 0,44 persen menjadi Rp 11.564 per dolar AS.
Satrio memprediksi beberapa saham yang bakal terus menunjukkan penguatan adalah infrastruktur, pertambangan dan beberapa saham media. Namun, khusus media milik Bakrie (TV One, ANTV dan Vivagrup) serta Harry Tanoesoedibjo (MNC grup), yang melaporkan hasil surveinya berbeda dengan rilis lembaga survei lain, investor diingatkan unjuk menjauhinya. "Investor tahu mana hasil yang benar dan tidak," kata Satrio.  [tempo]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar