Kubu Jokowi-JK telah sepakat untuk tidak menggunakan atribut partai pada
saat KPU mengumumkan hasil rekapitulasi suara nasional besok. Mereka
juga meminta tak ada penggalangan massa.
Jika masih ada, mereka dinilai sebagai penyusup/penyabot dan bukan relawan Jokowi-JK.
Timses
Jokowi-JK, Effendi Simbolon menyatakan, Ketua Umum PDIP Megawati
Soekarnoputri telah mengeluarkan perintah untuk tidak melakukan hal-hal
yang provokatif.
Hal ini dilakukan untuk menghindari ricuh besok.
"Ketua
umum PDIP telah menyampaikan surat perintah harian ke seluruh pengurus
sampai ke anak ranting. Isinya antara lain untuk tidak melakukan hal-hal
yang provokatif. Ciptakan suasana demokratis yang damai dan
persaudaraan. Tidak ada penggalangan massa dan pengumpulan kekuatan,"
ujar Effendi saat dihubungi, Senin (21/7/2014).
Dia menegaskan, jika
besok masih ada sekelompok orang yang menggunakan baju kotak-kotak,
mereka dinilai sebagai penyusup. Iya bukan (instruksi partai) tidak ada
instruksi. Kita minta masyarakat agar menjaga keharmonisan," imbuhnya.
Menurut
dia, ada kasus di sejumlah tempat yang ditemukan penyusup. Karena itu,
dia menegaskan, bahwa relawan besok tidak ada yang menggunakan atribut
partai sesuai instruksi Megawati.
"Waktu itu kita coba
investigasi di HI. Di beberapa tempat ada penyusupan. Gaya-gaya seperti
pemred obor. Kita orang politik. Bahasa seperti kita rada ngerti,"
pungkasnya. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar