Selasa, 24 Juni 2014

Ruhut Sitompul Ngomongnya "Belepotan", tetapi Tak Korupsi

Pemilih di Sulawesi Utara menjadi target tokoh-tokoh ternama yang tergabung dalam Tim Pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Tim Pemenangan Jokowi-JK, yang dikomandoi Jenderal (Purn) Luhut Panjaitan, ramai-ramai turun ke Sulut. Di antara tim tersebut ada Alwi Shihab, Suadi Marassabesy dan pendukung baru di kubu ini, yakni Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul.
Luhut pun mengaku kaget melihat antusiasme warga Sulut terhadap pasangan Jokowi-JK. Jika sebelumnya ia kurang yakin, kini Luhut meyakini Jokowi-JK bisa meraih 80 persen suara di Sulut.
"Tadinya saya berpikir 20-80, sekarang terbalik, kita yang 80 persen," kata Luhut dalam kunjungannya ke markas Tribun Manado di Jalan AA Maramis Kairagi, Selasa (24/6/2014) malam.
Dia juga menjelaskan peta kekuatan di Jawa Timur, Jawa Barat, Banten yang terus membaik. "Sekarang menanjak, saya dan Pak Alwi sudah keliling dan semakin yakin," katanya.
Dalam kunjungannya ke Sulut, Luhut mengajak Ruhut ke Gereja GMIM Immanuel Tanawangko untuk mengikuti diskusi tentang pluralisme yang digelar oleh Gereja Protestan Indonesia. Hadir dalam diskusi itu, Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK Sulut, SH Sarundajang dan Ketua DPD PDI Perjuangan Sulut, Olly Dondokambey.
Keberadaan Ruhut, menurut Luhut, bakal mampu memberikan warna berbeda. Sebab, Ruhut hingga saat ini merupakan kader yang dianggapnya bersih dari korupsi.
"Sampai hari ini, Ruhut tidak terlibat korupsi. Bersihlah. Lebih baik ngomong belepotan tapi bersih, daripada kesannya baik tapi ternyata korupsi," kata Luhut disambut tawa.
Luhut pun mengingatkan agar Ruhut tidak bicara macam-macam seperti yang kerap dilakukan sebelumnya. "Saya sudah bilang, sudahlah nggak usah ngomong yang aneh-aneh, nanti saja," kata Luhut yang disambut senyum oleh Ruhut.
Di kesempatan itu, Luhut menyinggung banyaknya isu, termasuk isu tidak netralnya para pejabat dan TNI serta Polri. Dia sudah mengingatkan kepada siapa saja, khususnya TNI dan Polri, untuk netral dalam pemilu.
"Kalau sampai mereka tidak netral, maka lihat saja," katanya berapi-api.
Sementara itu, di Sulut, kubu Prabowo-Hatta menurunkan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Hashim Djojohadikusumo. Bagi Hashim, yang merupakan adik kandung Prabowo, tanah Minahasa tidaklah asing lagi. Sebab, sang ibu, Dora Sigar berasal dari Langowan, Minahasa.
Hashim pun meluncur ke Sinode GMIM di Tomohon. Hashim berdialog dengan Ketua BPMS Sinode GMIM, HWB Sumakul dan para pengurus BPMS.
Pada kesempatan itu, Hashim melakukan klarifikasi atas kampanye hitam yang menyebut Prabowo akan mengganti Pancasila dengan Hukum Syariah. Dia menegaskan bahwa Prabowo tak akan mengganti Pancasila. Bagi Prabowo, kata Hasim, Pancasila sudah menjadi harga mati di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Masyarakat jangan mudah percaya dengan black campaign ini. Beliau begitu menghargai kemajemukan, karena lahir dari keluarga yang majemuk. Buktinya, selama 27 tahun bertugas di TNI, Prabowo sudah nyaris tewas 4 kali karena diberondong peluru untuk mempertahankan keuntuhan NKRI," kata Hashim.
Untuk itu, dia punya keyakinan, Prabowo- Hatta akan menang. Bahkan, dalam sejumlah survei, menurut Hashim, pasangan Prabowo- Hatta sudah unggul 4 persen dari Jokowi-JK.  [kompas]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar