Kamis, 30 Januari 2014

Jokowi: Pintu Air Manggarai Dibuka Jika Wduk Pluit Normal

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan untuk menghindarkan ruas jalan ibu kota digenangi banjir maka aliran air dari Manggarai akan dibuka dengan syarat Waduk Pluit masih terpantau dalam kondisi normal atau Siaga 4.
"Gimana atur pintu air supaya ga banjir? Ya kalau Pluit minus,Manggarai dibuka," ujar Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta, Kamis (30/1/2014).
Jokowi menanggapi adanya banjir kiriman dari Bogor ke Ibu kota yang disebabkan naiknya debit sungai Ciliwung Hulu hingga level Siaga I di Katulampa, Bogor. "Kalau Waduk Pluit penuh maka Manggarai ditahan," kata dia.
Ia mengatakan sejumlah pintu air yang ada di wilayah ibu kota tidak bisa dibuka secara bersamaan karena harus melihat kondisi permukaan air di masing-masing pintu air. "Ga bisa bersamaan dong, ada komunikasi dengan Pluit,liat sikon masing-masing," ujar dia.
Ia mengatakan Gubernur bertanggung jawab membuka pintu air Manggarai apabila perhitungan buka tutup itu membahayakan tanggul. "Manggarai,hanya Manggarai. Perhitungan buka tutup kalau membahayakan tanggul," kata dia.
Ia menambahkan untuk tahapan buka tutup pintu air Manggarai itu akan diinformasikan dari Kepala Dinas PU DKI. "Tahapannya saya dapat info dari kepala dinas PU, saya cek lapangan," ujar dia.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Jakarta akan dilanda banjir kiriman karena pintu air Depok berada dalam posisi Siaga 1 seiring naiknya debit sungai Ciliwung Hulu hingga level Siaga I di Katulampa.
"Katulampa Siaga 1 maka kemudian menyebabkan pintu air di bagian Ciliwung Tengah di pintu air Depok juga bergerak naik," ujar Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Kamis (30/1/2014).
Menurut dia, pada Kamis (30/1/2014) pukul 02.35 WIB, pintu air Depok pun naik menjadi Siaga I yaitu tinggi muka air lebih atau sama dengan 350 centimeter.
"Pantauan tinggi muka air di Pusdalops BPBD DKI Jakarta di pintu air Depok, sebagai berikut: Pukul.01.45 WIB : 300 cm/G (siaga II);Pukul.02.00 WIB : 310 cm/G (siaga II);Pukul.02.05 WIB : 320 cm/G (siaga II);Pukul.02.10 WIB : 330 cm/MT (siaga II):Pukul.02.25 WIB : 340 cm/MT (siaga II);Pukul.02.35 WIB : 350 cm/M (siaga I);Pukul.03.00 WIB : 360 cm/M (siaga I);Pukul.03.15 WIB : 370 cm/M (siaga I);Pukul.03.30 WIB : 380 cm/M (siaga I);Pukul.04.00 WIB : 380 cm/M (siaga I)," kata dia.
Ia mengungkapkan daerah yang berpotensi terkena banjir yakni di daerah sekitar bantaran Sungai Ciliwung di wilayah Jakarta Timur seperti: Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Gang Arus/Cawang, Kebon Baru, Bukit Duri, Bidara Cina, dan Kampung Melayu.
"Waktu perjalanan banjir dari Depok hingga Manggarai sekitar 6-7 jam sehingga diperkirakan banjir dengan debit tertinggi terjadi sekitar pukul 08.00-10.00 WIB," ujar dia.
Ia meminta masyarakat yang tinggal di sekitar aliran Sungai Ciliwung untuk waspada.

Sumber :
republika.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar