Kamis, 30 Januari 2014

Relawan Jokowi Dideklarasikan di Kendari

Relawan Jokowi yang tergabung dalam Komite Rakyat Sulawesi untuk Jokowi (Komras Jo) dideklarasikan di Sulawesi Tenggara (Sultra), tepatnya di Kota Kendari, Kamis (31/1/2014).
Ketua deklarasi, Muhammad Rahim mengatakan, masyarakat Sultra yang tergabung dalam Komras Jo melihat bahwa figur Jokowi dinilai sangat pantas untuk memimpin bangsa ini, sehingga bersama-sama membentuk lembaga untuk menyambut Jokowi menjadi Presiden 2014.
"Komras Jo ini bertugas menghimpun kekuatan rakyat untuk mendorong Jokowi jadi Capres, karena Jokowi mau maju jika didorong oleh rakyat, dan tidak mau melangkahi Ketua Umum PDI-P," kata Rahim.
Setelah dideklarasikan di tingkat provinsi, kata Rahim, Komras Jo akan membentuk struktur pengurus di kabupaten kota hingga ke tingkat RT/RW, yang akan menyambut niatan baik masyarakat di seluruh lapisan yang mendukung Jokowi.
"Kami akan benar-benar menggalang harapan daerah terpencil untuk disampaikan kepada nasional terkait harapan rakyat agar hasil Pemilu ke depan menjadi milik rakyat secara keseluruhan, bukan  milik elit tertentu," katanya.
Tugas lain dari Komras Jo, katanya, adalah memberikan kesadaran politik kepada masyarakat, kemudian membuat posko-posko di tiap tingkatan daerah, dari posko tersebut menjadi wadah pemberian pendidikan politik kepada masyarakat.
Salah seorang relawan, Nurmansyah, mengaku organisasi itu tidak terkait PDI-P, melainkan hanya untuk merangkul masyarakat untuk mendorong Jokowi menjadi presiden, bahkan lembaga itu akan mendesak PDIP agar menetapkan Jokowi sebagai calon presiden.
"Relawan Jokowi ini sudah terbentuk di semua daerah di Indonesia, hanya nama relawan yang berbeda setiap daerah disesuaikan dengan keinginan relawan di setiap daerah. Relawan ini tidak mengenal status sosial seseorang, bisa berasal dari seluruh lapisan masyarakat yang inginkan Jokowi menjadi Presiden," ujarnya.
Nurmansyah yakin, kehadiran Jokowi menjadi capres akan memberikan semangat baru dalam dunia politik dan yakin golongan putih (golput) dalam pemilu akan berkurang.

Sumber :
tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar