Minggu, 19 Januari 2014

Gerindra Murka: Jokowi Sibuk Pencitraan, Rakyat Tenggelam

Politikus Partai Gerindra yang biasanya mengatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) adalah orang yang hebat memimpin Jakarta dan Gerindra selalu berharap agar Jokowi tidak nyapres dan tetap memimpin Jakarta sampai dengan 2017. Kali ini rupanya mempunyai pendapat yang berbeda. Adalah politisi Partai Gerindra, Mulyadi mengatakan Jokowi jangan cuma berupaya menaikan citra, tapi rakyat tenggelam karena banjir. Suka atau tidak menurut Mulyadi, Jokowi harus belajar berkoordinasi dengan pihak lain agar berbagai masalah bisa dikurangi.
"Jokowi jangan sibuk sendiri untuk menaikkan citranya sementara rakyat tenggelam karena banjir. Jokowi harus belajar berkoordinasi dengan pihak lain karena masalah banjir tidak mungkin bisa diatasi sendirian dengan cara blusukan atau lepas dari tanggung jawab dengan cara menyalahkan rakyat," kata Mulyadi saat dihubungi wartawan, Minggu (19/1/2014).
Diingatkannya, rakyat pilih Jokowi gubernur bukan untuk mengulangi alasan-alasan yang selama ini sudah digaungkan oleh para gubernur sebelumnya dan sudah diketahui masyarakat, tapi justru untuk menyelesaikan masalah-masalah itu.
"Masyarakat Jakarta memilih dia karena berharap dia bisa melakukan apa yang tidak bisa dilakukan oleh para gubernur sebelumnya. Masalah kali Ciliwung yang mengecil karena banyaknya bangunan liar dan juga masalah kebiasaan masyarakat membuang sampah ke sungai, itu sudah diketahui dan itu yang harusnya justru diselesaikan bukan mengulanginya sebagai alasan," ujarnya.
Menyalahkan siapa dan apapun dalam situasi banjir, menurut Mulyadi tidak tepat. Bagaimanapun adalah Sunatullah air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.
"Orang bilang banjir itu kiriman dari Bogor, saya bilang itu hukum Allah atau Sunatullah. Air yang datang dari Bogor itu hanya mencari jalan pulang melalui Jakarta untuk sampai ke laut," tegasnya.
Banjir di Jakarta menurutnya juga sebagai sikap sebagian masyarakat Jakarta yang membangun vila mewah di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat yang seharusnya menjadi tadahan air.
"Yah, salah warga Jakarta juga membangun ribuan villa disana. Sekarang sudah ratusan vila ditertibkan, semoga semuanya bisa ditertibkan," harapnya.

Sumber :
jpnn.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar