Kawasan Pluit termasuk yang terparah dilanda banjir di kawasan Jakarta
Utara, meski Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan pengerukan dan
penertiban bangunan liar di sekitar waduk. Bahkan tujuh pompa telah
disiapkan di waduk tersebut. Mengapa Pluit masih tergenang banjir?
"Jalan
semua (pompa airnya). Nggak ada masalah. Tapi memang tampungan kita
minim sekali," kata Jokowi yang meninjau rumah pompa air Waduk Pluit,
Jalan Muara Baru Ujung, Jakarta Utara, Minggu (19/1/2014).
Jokowi
mengatakan ketujuh pompa waduk Pluit sudah berfungsi maksimal. Hanya
saja, curah hujan yang tinggi serta kiriman air kali Ciliwung sangat
besar sehingga tak mampu ditampung oleh waduk.
"Sudah keliatan pompa jalan semua. Tapi memamg air yang datang ke Pluit banyak sekali. Tapi terus dipompa, dibuang ke laut.
Ini pas air laut pas surut. Alhamdulillah baik," ujarnya yang hari ini mengenakan baju kotak-kota biru.
Ia
menilai waduk Pluit sebenarnya bisa menampung air yang cukup besar.
Hanya saja, kemarin hujan deras bertepatan dengan air laut yang pasang
sehingga terjadi banjir rob.
"Di sini masih bisa. Asal tidak barengan air laut naik, guyuran hujan banyak di Jakarta," ujar suami Iriana ini.
Jokowi
mengatakan salah satu antisipasi banjir dengan dilanjutkannya proyek
sodetan Ciliwung-Cisadane. Proyek ini dinilai efektif mengurangi kiriman
air dari kali Ciliwung.
"Ya dikurangi di atas dengan sodetan. Atau dicegat di Waduk Ciawi," pungkasnya.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar