Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengakui keberadaan transportasi Mass
Rapid Transportation (MRT) hanya akan membuat Jakarta tambah macet. Tapi
Jokowi, tak bisa berbuat banyak karena tanpa moda
transportasi itu kemacetan di Jakarta sudah dalam tahap memprihatinkan.
"Itu
memang fakta. Belum dibangun saja sudah macet, apalagi akan membangun.
Saya pastikan mengganggu lalu lintas. Tapi itu konsekuensi membangun
MRT," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin (7/10/2013).
Jokowi
menuturkan, pihaknya sedang merancang rekayasa lalu lintas agar selama
pekerjaan dilakukan kemacetan dapat diminimalisir. "Ya pasti (macet)
dong. Apa enggak usah dibangun saja. Itu sudah disimulasi Dishub
diarahkannya gimana," kata Jokowi.
Jokowi menambahkan pihaknya meminta PT MRT untuk segera membangun MRT. Namun,
Jokowi lepas tangan apabila banyak masyarakat yang protes pembangunan
MRT tersebut.
Dia menyerahkan sepenuhnya kepada PT MRT yang
merupakan perusahaan pengelola MRT Jakarta. "Urusannya PT MRT dulu.
Jangan dikit-dikit saya, dikit-dikit saya, saya enggak mau sekarang.
Semua saya handle, saya enggak mau sekarang," kata Jokowi.
Jokowi Minta Ground Beraking MRT Secepatnya
Masalah Ground Breaking, Jokowi menyerahkan sepenuhnya kepada PT. MRT Jakarta,
"Saya siap. Mau besok (ground breaking) saya siap, mau besoknya lagi saya siap," kata.
Pemprov DKI Jakarta bulan Oktober ini akan banyak memulai pembangunan
transportasi massal, yakni monorel dan MRT jadi target selanjutnya.
Terlebih, Jokowi juga sudah memerintahkan kepada para pengembang yang
memegang proyek tersebut untuk sesegera mungkin mempercepat pembangunan.
"Ya, maunya begitu. Kalau perintah saya jelas, secepatnya dimulai.
Mau November dimulai, September kemarin saya lebih senang, Oktober saya
senang. Silakan," kata Jokowi.
Dengan demikian, Jokowi pun berpesan kepada PT. MRT agar segera membangun dan diselesaikan dengan cepat pula.
Sumber :
- merdeka.com
- detik.com
- beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar