Selasa, 15 Oktober 2013

Satu Tahun Kerja Jokowi

Dalam masa yang sangat singkat, hanya satu tahun menjabat, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ternyata menorehkan prestasi yang tak pernah bisa ditandingi oleh Gubernur-gubernur sebelumnya bahkan prestasinya tidak mungkin ditandingi oleh Gubernur-gubernur dari daerah lain meskipun mereka mempunyai jam terbang 10 tahun! Tidaklah mengherankan jika rakyat, tidak lagi menginginkan Jokowi sebagai Gubernur, tapi rakyat berharap Jokowi menjadi presiden.
Agar prestasi Jokowi tidak dikatakan pencitraan belaka, berikut ini kita lihat jajaran yang telah dilakukan Jokowi dalam masa yang amat sangat, satu tahun kerja.
Program KJP dan KJS
Sesuai dengan janji kampanyenya, Jokowi langsung meluncurkan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS) untuk seluruh warga Jakarta. Kedua kartu sakti tersebut diluncurkan sebulan setelah Jokowi resmi dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Dengan menggunakan KJP, warga ekonomi rendah tidak hanya mendapat fasilitas gartis biaya sekolah saja. Namun juga mendapatkan uang operasional yang meliputi ongkos pulang pergi sekolah, sepatu dan seragam, serta buku sekolah.
Sementara dengan KJS, warga Jakarta yang tidak mampu dapat menikmati fasilitas kesehatan gratis di kelas tiga. Pada bulan pertama penerapan KJS, antusiasme warga sangat terasa. Akibat banyaknya warga yang berobat, terjadi lonjakan pasien yang sangat besar di semua rumah sakit dan puskesmas. Pihak rumah sakit dan puskesmas pun kewalahan menangani pasien. Namun jumlah pasien kembali normal seiring dengan berjalannya waktu.
Tiga bulan pertama, masa peluncuran KJS dan KJP banyak politisi dan LSM yang mencibir program Jokowi ini, bahkan ada LSM yang tega menuntut tanggung jawab Jokowi ketika ada seorang bayi yang meninggal akibat tak tertangani oleh rumah sakit.

Lelang Jabatan Lurah Camat
Gebrakan baru juga dibuat Jokowi dalam sistem pemerintahan adalah mengadakan lelang jabatan atau seleksi terbuka untuk posisi camat dan lurah. Langkah ini ditempuh untuk mendapatkan pejabat publik yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan Pemprov, yaitu lurah camat yang mau bekerja keras untuk melayani warga. Program ini pun dianggap cukup berhasil karena tingkat kepuasan warga akan pelayanan publik di kantor kelurahan dan kecamatan meningkat. Namun demikian, Jokowi akan tetap melakukan evaluasi pada lurah camat hasil lelang pada November 2013 mendatang.
Meskipun belum dievaluasi, tetapi titik terang mulai tampak di ujung tombak Pemprov DKI Jakarta ini, sekarang di kelurahan hampir semuanya tak lagi pakai "lama", kualitas tempat pelayanan seerti di bank, tak lagi terlihat pegawai kelurahan baca koran (mungkin sekarang baca korannya di toilet).

Bangku Taman
Jokowi berhasil menjadikan kota Jakarta yang dipimpinnya lebih manusiawi dengan menyediakan 344  bangku taman di sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin. Meski hanya program kecil, namun langkah ini sangat dirasakan manfaatnya oleh warga. Sebab, warga kini bisa duduk santai sambil menunggu datangnya bus saat pulang kerja atau sekedar istirahat setelah kepanasan berjalan kaki.
Tak hanya di jalan-jalan, bangku taman juga merambah di Waduk Pluit.

Kampung Deret
Dalam kampanye, Jokowi juga pernah menjanjikan akan membangun kampung deret bagi warga yang tinggal di daerah kumuh. Janji kampanye tersebut pun direalisasikan dengan berdirinya kampung deret di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. Kampung deret Tanah Tinggi sendiri menjadi kampung deret yang pertama kali dibangun karena lokasi itu terkena musibah kebakaran. Selain di Tanah Tinggi, pemerintah juga akan membangun kampung deret di 28 titik lain di Jakarta.
Selain kampung deret, program Jokowi lain yang bertujuan untuk menata kumuh yaitu memindahkan warga ke rumah susun. Jokowi berhasil memindahkan warga yang terkena relokasi Waduk Pluit ke Rumah Susun Marunda yang sebelumnya kosong selama bertahun-tahun. Selain Marunda, rumah susun lain yang kembali difungsikan yaitu Rusun Pinus Elok yang ditempati warga bantaran Waduk Ria Rio.

Antisipasi Banjir
Antisipasi akan banjir di lakukan dengan sangat luar biasa oleh Jokowi, jauh sebelum hujan datang, Jokowi telah mempersiapkan sumur resapan dengan kedalaman 60-200 meter (sudah dibuat sebanyak 400 an dari 2000 yang direcanakan semua selesai akhir Desember 2013), rumah pompa (sekitar 40 rumah pompa di wilayah DKI Jakarta telah dipersiapkan, mesin pompa yang rusak sudah diperbaiki), pengerukan sungai secara masif, pengerukan waduk dalam skala besar (di waduk Pluit dikerahkan pululuh eksavator). Masih belum cukup hanya itu, Jokowi juga menggandeng BNPB untuk melakukan modifikasi hujan di d\wilayah DKI Jakarta.
Jokowi menyadari, banjir adalah persoalan besar yang ada di Jakarta. Karenanya, normalisasi waduk dan sungai menjadi program prioritasnya. Waduk Pluit menjadi waduk pertama yang akan direvitalisasi. Namun, niat pemprov tersebut mendapat tentangan dari warga bantaran waduk yang menolak direlokasi. Namun demikian, setelah melalui proses sosialisasi yang panjang, Jokowi akhirnya berhasil memindahkan ribuan warga ke rumah susun.
Saat ini, normalisasi waduk yang lahannya banyak dijarah warga itu sudah hampir rampung. Sebuah ruang terbuka hijau juga pun telah berdiri di pinggir waduk.
Selain Waduk Pluit, pemerintah juga tengah mengebut normalisasi Waduk Ria Rio. Setelah Ria Rio, waduk lain yang akan dinormalisasi yaitu Waduk Tomang.
Sementara itu, pengerukan sungai juga dilakukan Jokowi agar bisa mengurangi banjir. Saat ini, pengerjaan pengerukan lumpur masih dilakukan di sungai-sungai utama seperti Ciliwung, Pesanggarahan, dan Krukut.
Melihat persiapan Jokowi yang begitu masif, banyak yang berpendapat mulai tahun 2013 inilah banjir di DKI Jakarta akan berkurang secara signifikan.

Penataan Pedagang Kaki Lima
Pemprov Jakarta di bawah kepemimpinan Jokowi juga berhasil melakukan penataan pada 700 PKL di Tanah Abang, suatu hil yang mustahal dilakukan oleh Gubernur-gubernur DKI Jakarta sebelumnya. Mereka yang sebelumnya berjualan di badan jalan hingga menyebabkan kemacetan lalu lintas, kini sudah direlokasi ke Pasar Blok G. Selain Tanah Abang, Pemprov juga melakukan penataan pada pedagang di Pasar Gembrong, Jakarta Timur. Tak hanya memasukkan PKL di blok G saja, tetapi Jokowi juga melengkapi fasilitas yang ada di blok G, mempromosikan blok G, mengediakan hadih untuk pengunjung blok G dan menggiring staf di jajarannya untuk berbelanja di blok G.
Selain merelokasi PKL yang berada di jalanan, pemprov juga menyediakan ruang bagi mereka untuk mengaktualisasikan diri melalui Kaki Lima Night Market yang digelar tiap akhir pekan.

Pesta Rakyat
Jokowi sadar betul, tidak semua warga Jakarta bisa menikmati liburan mewah ala orang berduit. Karenanya, di setiap event tertentu, pemerintah mengadakan pesta rakyat yang bisa dinikmati warga secara gratis. Sebut saja Jakarta Night Festival, Jakarnaval, dan Jakarta International Performing Art.
Meski demikinan, Jokowi mengaku festival-festival yang digagasnya itu belum sempurna, terutama soal kurangnya penerangan selama acara dan soal kebersihan usai acara.

Menerapkan Sistem Pajak Online
Pemprov Jakarta di bawah kendali Jokowi menerapkan sistem pajak online. Sistem ini bertujuan agar  memudahkan wajib pajak untuk menunaikan kewajibannya. Selain itu, sistem ini diterapkan untuk menghindari kebocoran dana yang dikhawatirkan terjadi apabila transaksi dilakukan dengan tatap muka.
Meski demikian, rupanya belum semua warga mau beralih menggunakan pajak online. Menurut Jokowi perlu waktu bagi warga untuk terbiasa dan akhirnya mau beralih ke sistem baru itu.

Pembangunan MRT
Selama satu tahun memimpin Jakarta, Jokowi memang belum mampu menyelesaikan masalah kemacetan di Jakarta. Namun demikian, setidaknya harapan warga Jakarta untuk menikmati jalanan yang lancar kembali muncul setelah Jokowi meresmikan ground breaking pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT). Rencananya, transportasi massal berbasis rel itu bisa dinikmati warga pada awal 2018.

Sumber :
Arsip Jokowi Diary

Tidak ada komentar:

Posting Komentar