Selasa, 15 Oktober 2013

Pemerintahan Jokowi Dianggap Belum Libatkan Warga

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), disarankan untuk lebih melibatkan masyarakat dalam derap pemerintahannya di Ibu Kota. “Meski kepercayaan warga masih sangat tinggi, pemerintahan Jokowi-Ahok belum memberikan ruang kepada warga untuk mengontrol birokrasi,” kata Sudaryatmo, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Selasa (15/10/2013).
Menurut Sudaryatmo, tingkat kepercayaan masyarakat Jakarta terhadap Jokowi-Ahok masih di kisaran 60-70 persen. Untuk urusan komunikasi dengan publik, Jokowi juga dianggapnya jagoan. “Tapi belum tentu dengan hal lain,” katanya.
Sudaryatmo memberi contoh soal parkir liar. Jokowi dianggapnya tidak mungkin menempatkan setiap petugas Dinas Perhubungan di sepanjang jalan. "Dukungan publik harus dimaksimalkan, mereka yang mengontrol birokrasi," ujarnya.
Catatan yang sama disampaikan pengamat ekonomi pembangunan dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Erani Yustika. Dia, yang menilai pemerintah DKI Jakarta cukup berhasil mengeksekusi sejumlah program pembangunan, menyarankan agar masyarakat lebih banyak dilibatkan dalam masalah kebersihan. "Partisipasi warga bisa ditingkatkan di tahun kedua, itu penting supaya sampai gang-gang kecil pun bisa rapi," katanya.
Pernyataan Erani sejalan dengan temuan Tempo di Kali Mati, Pademangan, Jakarta Utara. Lokasi ini pernah dikunjungi Jokowi pada Januari lalu. Tapi imbas imbauan dan ajakan untuk membersihkan kali itu tak berumur panjang. Belakangan, kali itu kembali penuh sampah di banyak titiknya.
Menelusuri lebih jauh hingga ke drainase permukiman yang mengarah ke Kali Mati, pemandangan yang Tempo temukan sama saja. Tumpukan sampah menyumbat saluran-saluran air yang berada di permukiman padat di RT 11, 12, dan 13, yang semuanya berada di RW 10 itu.
Puji, 39 tahun, warga setempat, mengaku kerap melihat ada pembersihan di Kali Mati. Namun, karena masih banyak orang buang sampah sembarangan, kali itu terus kotor. "Ini sebenarnya sudah mendingan," kata Suhari, 48 tahun, warga lainnya.

Sumber :
tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar