Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) disebut menjadi partai terkuat dalam pileg 2014, terlebih memiliki senjata andalan bernama Jokowi. PDI-P disebut tidak akan dipusingkan soal koalisi besar dan jika mencalonkan Jokowi tinggal mencari pasangan idealnya.
"PDI-P menginjeksi pemilih dengan target 27 persen, maka dia tidak akan dipusingkan dengan koalisi besar," ujar pengamat politik Gun Gun Heryanto saat berbincang dengan detikcom, Kamis (24/10/2013).
Jikapun nantinya PDI-P hanya meraup sekitar 20 persen suara, maka paling tidak partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini hanya membutuhkan 2 partai papan tengah sebagai supporting team.
Adalah nama Jokowi yang dianggap sebagai 'pengumpul suara' dari masyarakat. Jika nama suami dari Iriana ini diusung, maka PDI-P hanya tinggal mencari pasangan idealnya. Gun gun menyebut nama mantan wapres Jusuf Kalla dan mantan ketua MK Mahfud MD sebagai sosok ideal mendampingi bekas Wali Kota Solo tersebut.
"Misalnya JK mewakili aspek Jawa-non Jawa dan keterwakilan dari Indonesia Timur dan punya pengalaman birokrasi. Mahfud MD juga bisa karena punya mesin partai dari PKB," terangnya.
Sayangnya, teka-teki pencalonan Jokowi sebagi capres PDI-P ini masih belum terjawab. Peta capres 2014 akan ditentukan dengan maju atau tidaknya Jokowi.
"Kalau Jokowi tidak maju, maka konstelasi politik akan berubah drastis," ucapnya.
Gun gun menilai PDI-P sengaja menyimpan pencalonan Jokowi hingga mendekati pileg 2014. Jika dilakukan sekarang, tentunya Jokowi akan menjadi 'makanan empuk' bagi rival-rival politiknya, meski serangan-serangan itu dianggap wajar dalam dunia politik.
"Akan banyak hal, misalnya posisi dia di DKI dan kontrak politik dengan Prabowo, termasuk proses historis Jokowi," ujarnya.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar