"Surveinya merusak sistem demokrasi. Tendensius untuk menguntungkan satu pihak," ujar Rhoma, Jumat (25/10/2013).
Survei
yang hanya menyertakan 3 capres yakni Golkar, PDI-P dan
peserta konvensi Demokrat kata dia menunjukkan survei sengaja untuk
menguntungkan calon tertentu. "Itu mencederai demokrasi. Masyarakat
melihatnya survei sekarang sudah transaksional," tuturnya.
Yang
membuat Rhoma makin heran, tidak masuknya nama Prabowo Subianto dan Joko
Widodo. Dua tokoh yang selalu menempati posisi atas hasil survei
sejumlah lembaga.
"Prabowo sama Jokowi bisa nggak masuk. Aneh itu," sebut Rhoma tertawa.
LSI
dalam surveinya menyebut hanya akan ada 3 calon yang diprediksi dapat
mengikuti Pemilu Presiden 2014. Ketiga calon berasal dari tiga parpol
dengan tingkat keterpilihan paling tinggi yakni Golkar, PDI-P dan
Demokrat.
Survei capres yang digelar LSI dibatasi oleh 3 indeks
capres 2014 yang diformulasikan LSI. Ketiga indeks tersebut adalah
capres dicalonkan dari 3 parpol teratas dalam perolehan suara pemilu;
capres merupakan pengurus strukural partai dan indeks ketiga capres
dicalonkan secara resmi oleh partai.
Mengacu pada indeks
tersebut, ketiga capres yang disurvei adalah Ketum Golkar Aburizal
Bakrie, Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan nama dari sejumlah peserta
konvensi capres Demokrat.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA tak memasukkan Jokowi dan
Prabowo Subianto sebagai capres potensial. Kandidat capres PKB Rhoma
Irama pun tertawa dibuatnya.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar