Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah berdiskusi dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) di Jakarta. Menurut pengakuan Jero Wacik, hal ini telah didiskusisan bersama Jokowi.
"Kami telah berdiskusi dengan Jokowi agar sampah di Kota Jakarta bisa dimanfaatkan. Ini energi baru terbarukan (EBT), makanya perlu didorong cepat," kata Menteri ESDM, Jero Wacik di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (25/10/2013).
Jero mengatakan, sampah merupakan sumber masalah di Indonesia.
Dirinya menginginkan kota-kota besar di Indonesia memanfaatkan sampahnya
untuk diubah menjadi sumber energi biomassa untuk kelistrikan seperti
di Finlandia.
" Di Finlandia sampah mereka sudah jadi listrik tak
ada yang tersisa, ini menarik bagi kita masalah sampah , saya ingin
bangsa kita seperti itu, di Bandung, Semarang, Surabaya semua sampah
jadi soal, kita cepat bangun pembangkit dari sampah," ujar Jero.
Untuk
mempercepat pengembangan pembangkit dari bio massa, Jero meminta agar
pihak pemerintah daerah mempercepat perizinannya. Hal itu karena dengan
adanya pembangkit yang bersumber energi dari sampah maka akan membantu
daerah tersbut menyelesaikan masalah sampah.
"Program Esdm, untuk ijin pembangkit listrik dengan sampah dipermudahlah, karena akan membantu walikotanya," kata Jero.
Menurut
Jero, untuk menarik investor mengembangkan energi biomassa, pemerintah
sudah menetapkan tarif listrik yang tinggi yaitu sebesar US$ 14 sen per
Kwh.
"Saya akan beli lebih mahal sekitar 14 sen, tolong ini
didorong juga. Pokoknya asal ada yang mau saya dorong, ada sampah kami
siapkan," tutur Jero.
Sumber :
liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar