Minggu, 27 Oktober 2013

Gamawan Fauzi Tersadar, Jokowi Lebih Obyektif

Saran Mendagri Gamawan Fauzi, agar para Pemda dalam membangun daerahnya tidak alergi menjalin kerja sama dengan Ormas termasuk menjalin kerjasama dengan Front Pembela Islam (FPI) menuai kritik dari berbagai kalangan. Hal ini tak lepas dari rekam jejak FPI yang dinilai sering melakukan tindakan anarkis ketikan melakukan apa yang mereka sebut sebagai upaya amar ma’ruf nahyi munkar. FPI dianggap terlalu sering mengambil alih peran kepolisian dalam menegakkan hukum.
Kritik bertubi pada Mendagri sejatinya juga dilandasi karena Mendagri sendiri beberapa waktu lalu pernah mempertimbangkan pembubaran FPI, jadi publik masih sangat ingat dengan perkataan Mendagri kala itu.
Menyadari dirinya menjadi sasaran kritik berbagai kalangan, Mendagri Gamawan Fauzi berusaha mengoreksi dan menjelaskan maksudnya. Menurutnya, kerja sama dengan FPI harus tetap berada dalam koridor aturan hukum yang ada. FPI pun tidak boleh bertindak sendiri dan mengambil alih peran pihak kepolisian.
“Kalau dia (FPI) kita ajak kerja sama,tentu dia tidak akan begitu (melakukan tindak kekerasan) lagi karena ada aturan dan kaidah-kaidah hukum yang harus ditati”. Kata Gamawan (Kompas.com, Jum’at, 25/10/2013).
Jika Mendagri dalam pernyataannya menyebut langsung FPI sebagai salah satu Ormas yang bisa diajak kerja sama oleh Pemda, lain pula pendapat Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, Pemda, khususnya DKI Jakarta harus menjalin kerjasama dengan semua Ormas, dan bukan hanya dengan satu Ormas saja.
“Saya kira kita bakal bekerjasama dengan semua Ormas, tidak hanya FPI” ujar Jokowi di sela acara Jakarta Marathon di Monas, Minggu ini. (Kompas.com, Minggu, 27/10/2013).
Dari pernyataan kedua pejabat negara di atas, kita bisa melihat mana pernyataan yang lebih obyektif dan rasional sesuai dengan fungsi dan tugas mereka sebagai pejabat publik. Jika Gamawan Fauzi dari awal mengatakan sebagaimana yang diungkapkan Jokowi, tentu tidak akan ada kritik yang begitu deras kepadanya.
Sebab, hampir di semua daerah terdapat puluhan Ormas dan mereka punya hak yang sama untuk diikutsertakan dalam membangun daerahnya, tentu harus sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Saya sendiri yakin Gamawan Fauzi tentu punya niatan baik dengan ungkapannya tersebut, tapi karena ia mengambil contoh dan menyebut salah satu Ormas secara langsung, dalam hal ini FPI, maka niatan baik tersebut menjadi kurang bisa ditangkap oleh masyarakat mengingat kiprah FPI yang selama ini identik dengan aksi kekerasan, paling tidak hal ini yang terekam dalam berbagai pemberitaan.
Apa yang diungkapkan Jokowi yang akan mengajak kerja sama semua Ormas – sesuai dengan fungsinya –  adalah wujud dari sikap pejabat yang berpijak pada wawasan kebangsaan, mengingat faktanya memang Ormas dengan aneka ragam peranannya telah hadir dan menjadi bagian dari elemen-elemen yang ada di berbagai daerah di Indonesia. [/El-shodiq Muhammad]

Sumber :
kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar