Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ternyata lebih disukai ibu dan
perempuan untuk menjadi calon presiden di 2014. PDI Perjuangan
menganggap hal itu wajar.
"Ya enggak apa-apa, istrinya juga suka,"
kata Gubernur Jawa Tengah terpilih asal PDIP Ganjar Pranowo di Gedung
DPR, Jakarta, Kamis (18/7/2013) malam.
Menurut Ganjar, ibu-ibu
berpotensi untuk menyerap dan menyalurkan suara. Mereka juga memiliki
komunitas-komunitas tersendiri yang banyak di masyarakat.
"Lebih tekun. Makanya banyak di antara kelompok itu solid dan mudah pengaruhi orang," kata Ganjar.
Ia melihat kaum ibu tersebut tertarik kepada Jokowi bukanlah melihat penampilan atau soal fisik yang lain.
"Jokowi
punya kesan kebapakan melayani semua orang komunikasi gampang. Apalagi
program KJS (Kartu Jakarta Sehat) disenangi ibu-ibu, Pengobatan
dirasakan ibu-ibu karena kalau sakit biayanya mahal," tuturnya.
Sebelumnya,
temuan Indonesia Research Centre (IRC) melalui survei terbarunya
terhadap pemilik telepon di 11 kota besar pada 8-11 Juli 2013 memperoleh
hal yang menarik pada sosok Jokowi.
Temuan IRC menunjukkan Gubernur DKI Jakarta ini mampu menyerap konstituen yang lebih luas. Terbukti Jokowi
mendapatkan dukungan dengan persentase yang relatif signifikan, yakni
antara 17% hingga 37%, dari konstituen partai politik (parpol) lain di
luar PDIP.
Namun gejala yang lebih menarik ialah jika pemilih
kandidat presiden dilihat berdasarkan jenis kelamin. Sebagian besar
pemilih Prabowo (66.1 persen) dan Wiranto (58.8 persen) adalah kaum
laki-laki.
Sebaliknya mayoritas yang memilih Jokowi, adalah kaum perempuan dengan persentase kurang lebih sama. Selain Jokowi nama-nama yang banyak dipilih kaum perempuan ialah Dahlan Iskan, Megawati, Yusuf Kalla dan Aburizal Bakrie.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar