Tak seperti biasa, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melarang para wartawan yang bertugas di Balaikota untuk ikut blusukan bersamanya, Selasa (7/5/2013) sore. Rupanya, pria yang akrab disapa Jokowi itu blusukan ke area Waduk Pluit, Jakarta Utara.
"Saya
buka-bukaan saja ya, mendingan jangan ikut dulu. Soalnya mau melihat
sekarang di sana sudah bagaimana," ujar Jokowi sebelum pergi
meninggalkan kantor Balaikota, Selasa sore.
Wartawan pun
mengikuti saran sang gubernur dengan menunggu di gedung Balaikota.
Namun, dengan catatan, sekembalinya dari Waduk Pluit, Jokowi harus
melaporkan apa yang didapatnya di wilayah Waduk Pluit tersebut kepada
wartawan. Sang Gubernur pun mengangguk tanda sepakat. Setelah beberapa
jam menunggu, sang Gubernur pun kembali ke kantornya.
"Saya
melihat kondisi lapangan saja, seperti apa. Kira-kira delapan ekskavator
bergerak terus, kita kejar-kejaran terus kan dengan waktu," ujar
Jokowi, santai.
Soal masih ada warga yang bermukim di sekitar
Waduk Pluit, Jokowi mengaku tetap bersabar untuk terus melakukan
pendekatan terhadap mereka melalui perangkat wali kota, kecamatan dan
kelurahan. Meski tak memberikan tenggat waktu, Jokowi berharap
secepatnya mereka untuk pindah dari area waduk ke rumah susun.
Seperti
diketahui, proses normalisasi Waduk Pluit di Jakarta Utara masih
terganjal sejumlah masalah karena masih ada warga yang menolak relokasi.
Padahal, Jokowi telah tegas meminta semua warga yang tinggal di area
waduk untuk keluar dan direlokasi ke rumah susun.
Beberapa waktu
lalu, Jokowi pun membocorkan sedikit situasi di waduk tersebut.
Menurutnya, ada pihak ketiga yang mencoba mengganggu jalannya proses
relokasi warga dari waduk ke rumah susun. Pihak ketiga tersebut, ujar
Jokowi, memiliki daya tawar dengan pemerintah. Oleh sebab itu, Jokowi
mengaku harus berhati-hati.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar