Rabu, 22 Mei 2013

Jokowi: Rakyat Butuh KJS, RS Jangan Coba-coba Menghambat

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kecewa atas mundurnya 16 rumah sakit (RS) dari program Kartu Jakarta Sehat (KJS). Jokowi geram dan menilai mundurnya 16 RS tersebut hanya mementingkan keuntungan semata.
"Semua RS punya itu punya tanggung jawab sosial kemanusiaan, jadi hanya gara-gara masalah, berkaitan untung dan rugi tahu-tahu muncul. Mestinya bicarakan lebih dulu, menyampaikan riil apa keinginan mereka, kemudian fakta riil yang mungkin berkaitan dengan sistem ekonomi untung rugi," jelas Jokowi di Gedung Lemhanas, Jakarta, Rabu (22/5/2013).
Sejak KJS diluncurkan pada 10 November tahun lalu, jumlah pasien di RS dan Puskesmas meningkat. Hal ini disebabkan masyarakat antusias dengan layanan kesehatan gratis tersebut.
"Yang paling penting menurut saya KJS sangat dibutuhkan masyarakat. Ini untuk kepentingan masyarakat, dan dengan cara apapun akan saya lakukan agar ini tetap berjalan. Karena dibutuhkan terbukti melonjaknya sampai 50 ribu lebih masyarakat yang ingin dapat pelayanan masyarakat itu. Jadi jangan ada coba-coba menghambat," tegas Jokowi.
Jokowi menegaskan, seharusnya rumah sakit-rumah sakit mendialogkan permasalahan layanan KJS sebelum memutuskan untuk mundur. "Tapi caranya gini saya gak bisa komentar," katanya.
Terkait adanya pihak yang menyalahkan sistem KJS, Jokowi menampiknya. Menurutnya, sistem KJS perlu didukung oleh semua RS yang ada di Jakarta.
"Sistemnya ini sudah benar, tapi dukungan dari rumah sakit yang memang perlu, ruangan-ruangan ini yang perlu dikejar. Kalau sistemnya gak jelas, gak mungkin rakyatnya bludak seperti itu," tandasnya.



Sumber :
merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar