Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kabar gembira.
Kata Jokowi, 14 rumah sakit batal mundur dari program pelayanan Kartu
Jakarta Sehat (KJS). Hanya ada 2 RS lainnya yang mundur dengan catatan.
"Jadi,
16 rumah sakit yang kemarin mau mundur nggak jadi. Hanya ada 2 (rumah
sakit yang mundur) itu pun dengan catatan. Moga-moga yang dua itu nanti
juga sadar bahwa rumah sakit, dokter, itu ada sisi kemanusiaan.
Misalnya, ada perang musuh yang sakit itu wajib kita sembuhkan apalagi
rakyat sendiri. Ini sisi kemanusiaan. Itu yang mau saya angkat," papar
Jokowi.
Hal ini disampaikan Jokowi di Gedung Balaikota, Jalan
Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2013). Namun, sarjana
Kehutanan UGM ini tidak menyebut 14 nama rumah sakit yang batal mundur
maupun yang tetap hengkang dari pelayanan KJS tersebut.
Jokowi yang mengenakan setelan jas warna hitam itu menyarankan pihak rumah sakit mendiskusikan segala permasalahan yang dialami.
"Kalau
ada masalah-masalah silakan datang. Kita selesaikan baik-baik, tidak
langsung mondar-mundur...mondar-mundur seperti itu," ujar dia.
Menurut Jokowi, KJS merupakan pekerjaan besar dan akan dipakai sebagai acuan nasional oleh Kementerian Kesehatan.
"Jadi
kita tidak bisa menyelesaikan sendiri sekarang. Kalau hitung-hitungan
nasional tidak nutup, juga jadi masalah nanti sehingga kita dengan
Kemenkes menyelesaikan masalah di DKI," kata Jokowi.
Pada Minggu
kemarin dan Senin ini, Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
mengatakan akan mengkaji kenaikan premi KJS dari Rp 23 ribu/orang/bulan
menjadi Rp 50 ribu/orang/bulan.
Padahal nilai premi Rp 23 ribu
ini lebih tinggi dari premi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
yang sebesar Rp 22.800 dan lebih tinggi dari yang ditetapkan Pemerintah
Pusat (Menkeu) Rp 15.700/orang/bulan.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar