Rabu, 22 Mei 2013

Tanah Digusur di Pulogadung, Warga akan Mengadu ke Jokowi

Petugas melakukan eksekusi tanah di Komplek Srikandi, Pulogadung, Jakarta Timur. Warga sempat melawan, namun eksekusi tetap berlangsung. Rencananya warga akan mengadukan kasus ini ke Gubernur Jokowi.
"Kami akan laporkan ke Jokowi dan Komnas HAM," ujar salah seorang warga Suhadi di lokasi penggusuran yang tak jauh dari Kecamatan Pulogadung, Jakart Timur, Rabu (22/5/2013).
Suhadi mengatakan saat ekskusi panitera dan juru sita berencana akan mengekskusi pukul 09.00 WIB. Namun ekskusi tersebut terjadi pukul 06.00 WIB. "Dieksekusi dengan alat besar. Ini ada pelanggaran hukum dalam pelaksanaannya. Saya tanya warga juga tidak ada yang tahu bahwa eksekusi ini sudah dilaksanakan," kata Suhadi sebelum diamankan petugas.
Hal senada juga dikatakan Pramono (39), menurutnya ekskusi kali ini seperti serangan fajar. Pasalnya saat itu anak-anak dan ibu-ibu dikagetkan dengan kedatangan ribuan petugas. "Kami tidak siap, tiba-tiba langsung diserang pakai gas air mata. Ibu-ibu lagi aktifitas biasa langsung diserang. Dari pagi kami hanya bertahan, dan tidak melawan," kata Pramono.
Pramono mengatakan saat petugas mulai merangsek masuk ke pemukiman warga. Ada yang melempar batu. "Dua warga terkena lemparan batu, terus banyak anak kecil yang terkena gas air mata," tuturnya
Hingga saat ini kondisi sudah kondusif. Sementara itu warga mulai mengamankan barang-barang miliknya. Aparat kepolisian dan anggota Satpol PP sudah mulai mundur.
Sementara Kasatpol PP DKI Jakarta, Kukuh Hadi mengaku sempat terjadi gesekan antara petugas dan warga. Namun, sekitar pukul 09.00 WIB, warga yang mulai menyadari, merelakan bangunannya dieksekusi petugas. "Kami di sini hanya minta diminta tolong untuk membantu eksekusi," kata Kukuh.
Ia membantah kalau ada anggotanya yang menganiaya. Justru pihaknya menolong dan membantu warga. "Saya akan tempeleng sendiri kalau ada anggota yang menyakiti warga," tegasnya.


Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar