Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak memberi target apa-apa kepada siswa SMA yang akan mengikuti Ujian Nasional (UN) pada 15-18 April mendatang. Menurutnya, berapapun nilai yang diperoleh bukanlah hal terpenting. Dia hanya berharap UN berjalan dengan jujur.
"Hasilnya mau berapa saya tidak pernah memberi target yang penting anak diberi semangat mengenai kejujuran. Mereka harus belajar tapi jangan diajak untuk melakukan sesuatu yang tidak jujur, nilainya berapa saja buat saya tidak ada masalah, tapi itu hasil dari sebuah proses yang jujur," ujar Jokowi usai berdialog dengan para pelajar di SMKN 27 Jakarta, Rabu (10/4).
Jokowi mengatakan, jika nanti ada siswa yang tak lulus UN, maka pihak sekolah memiliki tugas untuk memacu siswa tersebut agar bisa lulus pada UN selanjutnya.
"Jangan disuntik-suntik dengan sesuatu jika anak merasa ketidakjujuran di situ. Berikan contoh kejujuran pada anak-anak," jelasnya.
Sementara, mengenai persoalan pencabutan Biaya Operasional Pendidikan (BOP), Jokowi menilai harus ada kriteria dan kategori yang jelas. Menurutnya, jika pihak sekolah tidak mau menerima BOP karena sudah merasa mampu, pihaknya tidak akan mempersoalkan.
"Tapi BOP ini yang diperlukan oleh sekolah hanya yang paling penting ada sistem kontroling pengawasan yang baik terhadap penggunaan BOP. Paling penting itu saja. Sistem itu baik memang harus ada sistem kontroling dan sistem pengawasan yang baik," terangnya.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar