Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yakin kalau pengusaha akan
mencari tempat investasi yang lebih menguntungkan. Meski pun tempat itu
bukan Jakarta. Karena Ibu Kota akan difokuskan untuk kota jasa
perdagangan. "Kalau di sebuah daerah dianggap UMP-nya sudah berat bagi
penguasaha, mereka akan bergeser ke daerah yang masih murah di sisi
pekerja, dunia usaha biasa seperti itu," ujarnya di Balai Kota, Jakarta,
Kamis (21/3).
Menurutnya, pemprov memiliki kewajiban untuk mencegah pergi setiap
perusahaan yang hendak hengkang dari DKI Jakarta. Namun, kalau tidak
bisa dicegah, maka tidak ada yang bisa dilakukan. Jokowi menampik adanya
perusahaan asal Korea Selatan yang akan hengkang. Ia hanya mengatakan
kalau ada sekitar 80 perusahaan yang mengajukan penangguhan UMP.
"Artinya perusahaan yang berbasis padat karya memang kita berikan
penangguhan," ujarnya.
Ia pun meminta agar setiap orang mengerti arah Jakarta sebagai kota
perdagangan, bukan kota industri. Karenanya, wajar jika tak ada iklim
investasi di Jakarta. Ini lantaran jika investasi berbasis padat orang,
maka beban untuk biaya tenaga kerja akan tinggi. Sehingga, ini akan
memberatkan para pengusaha.
"Jakarta ini bukan mau dibuat sebuah kota industri, ini kota jasa
perdagangan, jadi makronya kita harus mengerti semua," katanya.
Sumber :
republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar