Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sarana transportasi
masal monorel di Ibu Kota akan dibangun jika seluruh dokumen yang
diperlukan sudah lengkap.
"Kalau pihak-pihak terkait dapat menyerahkan dokumen lengkap kepada
saya, proyek pembangunan monorel bisa dilanjutkan," kata Jokowi di Balai
Kota, Jakarta Pusat, Kamis (21/3).
Menurut Jokowi, pihaknya masih menunggu dokumen pembayaran PT Jakarta
Monorail (JM) kepada PT Adhi Karya atas tiang pancang dan pondasi yang
telah terpasang.
"Urusan antara PT JM dan PT Adhi Karya sudah selesai, PT JM bersedia
membayar tiang pancang dan pondasi kepada PT Adhi Karya. Namun, sampai
saat ini, saya belum menerima dokumen pembayarannya," ujar Jokowi.
Sementara itu, Juru Bicara PT JM Boovanantoo mengungkapkan angka yang
telah disepakati bersama PT Adhi Karya atas harga tiang pancang dan
pondasi tersebut adalah sebesar Rp190 miliar.
"Bersama dengan PT Adhi Karya, kita sepakati angka Rp190 miliar untuk
pembayaran sebanyak 90 unit tiang pancang, pondasi dalam tanah,
sekaligus desain," ungkap Boovanantoo.
Selanjutnya, Boovanantoo menuturkan PT JM akan segera menyerahkan
dokumen pembayaran kepada Jokowi, sehingga pembangunan monorel dapat
segera dimulai.
Di lain tempat, Direktur Utama PT Adhi Karya Kiswodarmawan mengatakan
selain harga tiang pancang dan pondasi, ada dua kesepakatan lain yang
dibuat oleh kedua belah pihak.
Kesepakatan pertama, lanjut Kiswo, yaitu integrasi jalur monorel yang
berada di pinggiran ibukota, seperti Bekasi dan Cibubur akan dikerjakan
PT Adhi Karya.
"Ini merupakan kesepakatan integrasi. Jadi, kita akan bangun jalur dari
Bekasi, Cibubur serta mulai dari Bandara Soekarno Hatta sampai Harmoni.
Sehingga, rute-rute monorel saling terintegrasi," kata Kiswo.
Kesepakatan kedua, tambah Kiswo, yakni terkait tambahan tenaga ahli dan
manajemen. Akan tetapi, kata dia, kesepakatan tersebut masih berupa
penawaran dan pihaknya masih menunggu persetujuan dari PT JM.
Sumber :
metrotvnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar