Ratusan warga yang menunggu kedatangan Presiden Joko Widodo di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (6/11/2014) petang, kecewa karena tak bisa melihatnya secara langsung. Padahal, mereka sudah menunggu kedatangan Jokowi dari pagi.
Nafisah (83), salah seorang warga Kelurahan Lapulu, Kendari, mengaku sangat ingin bertemu dengan Presiden.
"Dari pagi saya datang di pelabuhan ini karena ingin sekali lihat langsung Pak Jokowi, tapi mau apa kalau tidak bisa," ungkap Nafisah setelah rombongan Presiden meninggalkan Pelabuhan Ikan Samudera Kendari, Kamis malam.
Bersama tetangganya di Kelurahan Lapulu, Nafisah mendatangi Pelabuhan Perikanan Samudera dengan menggunakan ojek.
"Kami sewa ojek ke sini, Bu, karena mau lihat Pak Jokowi. Selama ini kita hanya lihat Pak Jokowi di televisi, tidak ada yang minta kami ke sini, benar ini, Bu," tuturnya.
Nafisah mengaku sangat ingin bertemu Jokowi karena ingin menyampaikan harapannya terkait kartu sehat dan kartu pintar.
"Saya ini janda dan ingin bagaimana bisa mendapatkan kartu sehat dan kartu pintar itu, makanya kami harus bertemu dengan Jokowi. Kartu itu sangat membantu kami untuk hidup, karena selama ini tidak dapat Jamkesmas atau apa pun dari pemerintah," ujarnya.
Kedatangan Jokowi di Pelabuhan Samudera Kendari disambut histeris ratusan masyarakat. Mereka bahkan saling berdesakan untuk bisa melihat langsung Jokowi. Jokowi tak sempat berdialog dengan para nelayan karena bertepatan dengan waktu shalat maghrib.
Rombongan Jokowi melaksanakan shalat maghrib di masjid kompleks pelabuhan kemudian menuju Hotel Clarion untuk membuka Munas XII Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada. [kompas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar