Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan para petani kakao di Desa Saletto, Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (6/11/2014) siang. Kesempatan bertemu orang nomor satu negeri ini tak disia-siakan oleh para petani.
Meski harus berbicara dengan Jokowi sambil jongkok, mereka mengungkapkan kesulitan yang dialami petani kakao.
"Pak, mohon bantuannya kami kesulitan masalah bank untuk modal usaha kakao kami," ungkap Abdul Muis kepada Jokowi.
Jokowi sempat berdialog dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang ikut dalam aksi blusukan. Amran menjelaskan soal kondisi kakao dan potensi yang ada di desa tersebut apabila hasil produksi bisa ditingkatkan.
Jokowi langsung menyatakan akan memerintahkan kepada bank milik pemerintah untuk segera menjangkau petani kakao.
"Ada potensi besar di kakao, tapi ada hambatan masalah permodalan terutama di perbankan. Besok akan saya kumpulkan perbankan untuk segera masuk ke perkebunan kakao," kata Jokowi.
Dia menilai bantuan melalui perbankan merupakan nilai tambah yang baik bagi para petani. Namun, Jokowi mengingatkan agar setiap perkebunan kakao bisa disertifikasi.
"Agar kalau dipakai untuk ambil modal sebagai agunan, bisa digunakan. Saya akan perintahkan ke BPN atau Menteri Agraria untuk menyiapkan masalah sertifikat," ungkap Jokowi.
Selain berdialog dengan masyarakat, Jokowi juga melihat hasil kakao yang dihasilkan desa tersebut. Ratusan warga setempat tampak terus mengerumuni Jokowi yang datang bersama Ibu Negara Iriana.
Baik perempuan atau pun laki-laki, mereka nekat memanjat pohon kakao yang ada di perkebunan itu hingga akhirnya dimarahi oleh petugas keamanan.
Jokowi memutuskan berdialog dengan warga sambil jongkok lantaran membludaknya warga yang hadir dan terus berdesak-desakan. Seorang panitia terlihat pula digotong petugas menuju mushalla dengan kondisi lemas akibat kekurangan oksigen. [kompas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar