Hingga hari ketiga menjabat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum juga
mengumumkan nama-nama menteri yang akan duduk di kabinetnya. Presiden
masih terus menyeleksi dengan memanggil sejumlah tokoh ke Istana
Merdeka. Sebelumnya 43 nama dikirim ke Komisi Pemberantasan Korupsi, dan
42 nama di Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan untuk
ditelusuri rekam jejaknya.
Dua lembaga itu pun sudah menjawab
permintaan Presiden Jokowi. Namun hingga kini nama-nama menteri belum
juga diumumkan. Apa sebenarnya syarat menjadi menteri di kabinet
Jokowi-JK?
Seorang mantan anggota Kelompok Kerja Arsitektur
Kabinet dan Lembaga Kepresidenan Tim Transisi mengatakan, ada 3 syarat
mutlak untuk menjadi menteri di kabinet Jokowi.
Pertama, dia
harus bebas dari beban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) masa lalu.
Kedua, bersih dan bebas dari kasus korupsi, dan ketiga memiliki
sensitivitas masalah gender.
"Tiga syarat itulah yang jadi
kriteria (mengangkat menteri)," kata anggota Tim Transisi yang tak mau
disebutkan namanya saat berbincang dengan detikcom, Kamis (23/10/2014).
Tiga
kriteria itu nampaknya menjadi harga mati bagi Presiden Jokowi. Pada
Rabu (22/10) kemarin Presiden Jokowi menyebut ada delapan nama yang dia
ajukan dianggap tak layak menjadi calon menteri oleh KPK.
Delapan nama tersebut kemudian dicoret dari daftar calon menteri, sehingga Presiden Jokowi terpaksa mencari nama pengganti.
Sayang hingga hari ini baik Presiden Jokowi maupun Wakil Presiden Jusuf
Kalla (JK) masih menutup rapat nama-nama menteri di kabinetnya. Terkait
dengan nama yang dicoret maupun pengganti juga masih dirahasiakan.
"Coba
lihat berapa hari ini, mesti ke KPK. KPK balas kita, lalu kita periksa
ulang. Kan gitu. Kita seimbangkan lagi, lalu cari calon baru lagi," kata
JK di Kantor Wakil Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat,
Kamis (23/10/2014).
Politisi Partai Golongan Karya itu mengatakan
pengumuman kabinet menunggu pertimbangan DPR terkait perubahan
kementerian. Sebagaimana diketahui, Jokowi-JK mengusulkan perombakan di 6
struktur dan nama kementerian.
"Ya sambil jalan," kata JK. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar