Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons positif program Seleksi Menteri
yang digelar detikcom. Dia menilai masukan dari semua pihak bisa jadi
pertimbangan untuk mencari sosok menteri yang bisa bekerjasama
dengannya.
"Baguslah. Untuk masukan saya. Untuk tahu rekam jejak.
Bagus," kata Jokowi di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Senin
(18/8/2014).
Jokowi mengajak semua pihak untuk memberi
masukan. Pria 53 tahun ini berjanji akan membuat kabinet yang terbuka,
berdasarkan input dari masyarakat dan pertimbangan profesionalisme.
"Bagus itu. Semuanya boleh memberi masukan," tambah kolektor baju putih dan penyuka kucing ini.
Program
Seleksi Menteri diluncurkan sebagai respons atas terpilihnya Presiden
dan Wakil Presiden Indonesia 2014-2019. Melalui program ini detikcom
mencoba menyeleksi figur-figur yang layak duduk di kabinet, dan
memberikan usulan lembaga-lembaga kementerian yang perlu ada.
Proses
Seleksi Menteri dilakukan secara objektif dengan melibatkan 3 unsur:
tim pakar, redaksi dan masyarakat. Tim pakar terdiri dari mantan Wakil
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Chandra Martha Hamzah (Ketua), pakar
hukum tata negara Refly Harun, ekonom Fauzi Ichsan, ahli teknologi
informasi Onno W Purbo, dan pakar komunikasi Aqua Dwipayana.
Sejauh
ini, ada puluhan nama baru yang diusulkan para pembaca di luar
nama-nama yang sudah beredar di masyarakat selama ini. Mulai dari tokoh
pendidikan Butet Manurung, hakim MA Artidjo Alkostar, bos Inter Milan
Erick Thohir, hingga sejumlah nama mantan pejabat.
Anda punya nama-nama lain yang layak jadi menteri? Silakan kirim ke Seleksi Menteri. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar