Presiden sekaligus Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan menyelesaikan program Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi yang saat ini terhenti progresnya. Jokowi mengatakan, dua waduk tersebut harus dibangun untuk membebaskan Jakarta dari bencana banjir.
"Kita ingin percepat pembangunan Waduk Ciawi," kata Jokowi, Senin (18/8/2014).
Jokowi menambahkan, persoalan banjir Jakarta tidak akan selesai jika dikerjakan oleh Pemprov DKI Jakarta saja.
Perlu ada koordinasi antara pemerintah pusat dan kota-kota satelit yang mengelilingi Jakarta.
Pembangunan Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi sedianya merupakan program kerjasama antara Pemprov DKI, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Pemerintah Kabupaten Bogor. Pemkab Bogor bertugas menyediakan lahan yang akan dibangun waduk, sementara Pemprov DKI yang melakukan pembebasan lahan. Adapun fisik waduknya dikerjakan oleh Kemen PU.
Namun, baru juga sampai pada tahap sosialisasi pembangunan waduk pada warga yang akan terkena relokasi, Bupati Bogor Rachmat Yasin ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada 8 Mei lalu. Akibatnya, kegiatan persiapan pembangunan waduk pun terhenti. Sebab, tim pembebasan lahan berada di bawah kewenangan bupati. Padahal, Jokowi mengaku, Pemprov DKI sudah menyiapkan anggaran untuk pembebasan lahan tersebut.
Waduk Ciawi rencananya akan memiliki luas 107 hektare dan Waduk Sukamahi memiliki luas 24,8 hektare. Untuk membangun dua waduk itu, ada 275 KK yang harus direlokasi.
Pembebasan tanah untuk waduk akan dilakukan oleh Pemprov DKI dengan anggaran Rp 1,2 triliun. Sementara pembangunan fisik waduknya akan dikerjakan oleh Kementerian PU dengan total biaya Rp 1,9 triliun. [republika]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar