Presiden sekaligus Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) membenarkan adanya sejumlah
aktivis HAM yang berinisiatif memberinya daftar hitam para kandidat
menteri. Meski demikian, Jokowi mengaku hingga saat ini ia belum
menerima daftar tersebut.
"Itu bagus-bagus saja. Tapi belum saya
terima daftarnya," ujar presiden terpilih yang baru akan dilantik pada
20 Oktober tersebut, Senin (18/8/2014).
Jokowi mengatakan, ia akan
menanggapi serius daftar hitam yang akan diberikan aktivis HAM tersebut.
Semua saran dari masyarakat, sambungnya, akan dijadikan pertimbangan.
Sebelumnya,
deputi tim transisi Andi Widjajanto mengatakan, pihaknya sudah bertemu
dengan aktivis dari LSM yang peduli terhadap isu HAM, yakni Kontras dan
Imparsial. Aktivis dari dua LSM itu, kata Andi, berjanji akan memberikan
daftar hitam dan daftar positif pada nama-nama yang diprediksi masuk
dalam kandidat menteri.
"Kita tinggal tunggu saja kapan mereka akan datang," ujarnya.
Seperti
diketahui, salah satu penasehat senior tim transisi, Hendropriyono
diduga terlibat dalam kasus pelanggaran HAM. Mantan ketua Badan
Intelijen Negara (BIN) tersebut disebut-sebut terlibat dalam kasus
penculikan Talang Sari dan pembunuhan Munir. [republika]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar