Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah
adanya upaya memasukkan tiga jenderal senior Polri ke dalam kabinet
Jokowi-JK. Menurut Jokowi, informasi yang disampaikan Indonesia Police
Watch (IPW) mengada-ada.
"Kabinet apa? Urusan kelembagaan saja belum. Baru dimulai, apalagi
kabinet," kata Jokowi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan,
Jakarta Pusat, Senin (18/8/2014).
Mantan Wali Kota Solo ini juga menampik ketiga nama itu dimasukkan
secara paksa oleh pihak tertentu ke dalam kabinetnya. "Apalagi ada
kata-kata dipaksakan," tegas dia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Indonesia Police Watch (IPW), dua
dari tiga posisi menteri itu adalah Menko Polhukam dan Mensesneg. Ketiga
jenderal senior itu ada yang sudah pensiun dan ada yang masih aktif.
Gagasan memasukkan tiga jenderal senior itu dikarenakan kalangan
kepolisian merasa punya peranan besar dalam 'mengawinkan' pasangan
Jokowi-JK sebelum Pilpres 2014 berlangsung.
Masih terkait arsitektur kabinet Jokowi-JK, Tim Transisi Andi Widjajanto
mengatakan ada sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang menyodorkan
daftar nama kepada Tim Transisi. Daftar tersebut berisi orang-orang yang
pantas dan tidak layak mengisi posisi menteri di kabinet Jokowi-JK. LSM
tersebut antara lain KontraS dan Imparsial.
Meski menganggap hal itu positif, hingga saat ini Jokowi belum menerima
daftar tersebut. "Bagus saja. Tapi belum saya terima. Tapi semua yang
memberikan hal positif akan dipertimbangkan." kata Jokowi. [metrotvnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar