Rabu, 25 Juni 2014

Kampanye di Bawah Jembatan Ampera

Calon presiden (Capres) nomor urut dua, Joko Widodo atau dikenal Jokowi, menyapa masyarakat Palembang dalam kampanye akbar di bawah Jembatan Ampera. Di hadapan ribuan pendukungnya, Jokowi menyampaikan takjub terhadap apresiasi yang diberikan dari warga Palembang.
Dalam kunjungannya ke Palembang, Jokowi mengklarifikasi isu kampanye hitam mulai dari tunjangan sertifikasi guru, penghapusan kolom agama, hingga isu bahwa ia merupakan pengikut Partai Komunis Indonesia.
Saat orasi politik, Jokowi mengatakan, Palembang merupakan kota pertama yang ingin ia ketahui terkait hasil pemilihan presiden 9 Juli nanti.
"Saat penghitungan (suara) tanggal 9 Juli, yang pertama saya telpon, Kota Palembang, menang atau kalah," ungkap Jokowi, Rabu (25/6/2014).
Jika menang, Jokowi berjanji akan terbang langsung ke Kota Pempek itu untuk mengucapkan terima kasih.
"Akan saya salami semua warga Palembang kalau menang," tukasnya.
Dalam orasinya Jokowi juga menepis isu bahwa dirinya akan menghapus anggaran sertifikasi guru. Malah, dia berjanji dalam orasinya akan menaikkan tunjangan itu jika ekonomi negara meningkat.
"Siapa bilang Jokowi mau hapus sertifikasi guru. Justru bakal saya naikkan, jika ekonomi kita di atas tujuh persen," kata Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi meminta para guru tidak perlu risau dengan isu yang sedang dihembuskan pihak lain untuk menurunkan elektabilitasnya.
"Tidak mungkinlah, kok malah dihapus," tukasnya.
Jokowi juga menegaskan tidak akan membubarkan pengadilan militer. Jokowi mengatakan ada isu yang beredar bahwa ia akan menggabungkan pengadilan militer dengan pengadilan umum.
"Tidak ada dalam pikiran kita mengotak-atik TNI dan Polri. Yang paling penting adalah peningkatan kesejahteraan TNI dan Polri. Ke depan TNI dan Polri harus kuat, tetap kita jaga kewibawaan dan netralitas," kata Jokowi
Jokowi mengatakan isu mengenai penghapusan pengadilan militer sengaja dihembuskan sebagai bentuk kampanye hitam untuk menyerang dirinya.
Jokowi menyebut, dua cara tersebut yakni menepis semua isu negatif tentang dirinya dan cara kedua mencoblos nomor dua pada hari pemilihan.
"Tidak perlu banyak-banyak, cukup dua saja agar saya jadi presiden," ungkap Jokowi.
Untuk melakukan cara pertama, kata Jokowi, pendukungnya, baik dari kalangan ibu-ibu, pekerja, anak muda, dan golongan apapun, aktif mengajak dan mensosialisasikan programnya jika terpilih sebagai presiden.
"Dari pintu ke pintu, datangi dan tepis isu negatif. Yang muda-muda, datangi pacarnya, ibu-ibu datangi tetangganya," ujar Jokowi.
"Isu seperti saya keturunan Singapura atau PKI harus diluruskan. Tidak benar itu," lanjut dia.
Dan pastinya, sambung dia, di hari pencoblosan mencoblos pasangan nomor urut dua di surat suara. "Ya, cara kedua itu ya coblos nomor dua, jangan lupa," tukasnya.

Orasi Mega
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri turut mendampingi kedatangan calon presiden (capres) nomor urut dua, Jokowi di Palembang, Rabu (25/6/2014).
Di sana Mega menyampaikan orasi politik di hadapan ribuan massa di bawah Jembatan Ampera, meski hanya sebentar.
Dalam kesempatan itu, Mega menjelaskan tujuan motif kotak-kotak baju yang dipakai Jokowi dalam surat suara saat pemilihan presiden 9 Juli 2014.
"Yang nomor satu, semuanya pakai baju putih, yang nomor dua ada kotak-kotak dan Pak Jusuf Kalla baju putih. Sudah pada tahu kan?," kata Mega.
Menurut Mega, baju kotak-kotak Jokowi tak lain bertujuan untuk memudahkan kalangan bawah memilih pasangan nomor urut dua.
"Ya, itu untuk permudah orang awam pilih Pak Jokowi. Kan bajunya beda sendiri, pakai kotak-kotak," ujarnya.

Peragaan Nyoblos Nomor 2
Ribuan warga Palembang menyaksikan Jokowi melakukan simulasi pencoblosan Pemilu Presiden 2014 di taman bawah  Jembatan Ampera, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (25/6/2014) sore.
Mengenakan baju kemeja kotak-kotaknya, capres yang beken disapa Jokowi ini mencoblos poster berukuran besar bergambar Jokowi-JK. Tepat bagian dada, Jokowi menancapkan bambu runcing sembari mengacungkan salam dua jari.
Melihat cara Jokowi mengangkat tombaknya, tawa warga pun memecah keramaian kota mpek-mpek tersebut. Apalagi saat itu, Ketua Umum  Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri turut mengingatkan warga Palembang, agar 9 Juli mendatang memilih Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019.
"Jadi nanti akan ada no 1, bajunya dua-duanya putih. Yang no 2 yang memakai baju kotak-kotak. Coblosnya yang baju kotak-kotak yo," ucap Mega disambut teriakan salam dua jari.
"Yang enggak bisa baca tulis coblos nomor 2, coblos bajunya, kotak-kotak," tegas Mega sambil menunjuk poster besar bergambar Jokowi.
Suasana semakin heboh saat ada pertunjukan barongsai dan kehadiran artis Mpok Ati di tengah-tengah kampanye. Seusai simulasi, massa pun menyanyikan lagu "Salam Dua Jari" yang dipandu artis sekaligus komedian tersebut.
Tampak Hadir Ketua Bappilu PDIP Puan Maharani, Mantan Kapolri Dai Bahtiar, Anggota Tim Pemenangan Jokowi-JK Trimedya Panjaitan, Wasekjen PDIP Ahmad Basara dan Erico Sutarduga, serta Sekjen PKB Marwan Jafar.   [ + ..... ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar