Selasa, 20 Agustus 2013

Bangganya Ahok Memiliki Jokowi

Dengan 2 watak berbeda, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saling melengkapi satu sama lain. Jokowi yang halus khas Jawa serta Ahok yang keras khas Sumatera merupakan perpaduan lengkap untuk 'menaklukan' Ibukota.
Ahok pun menyadari hal ini. Bisa berduet dengan Jokowi merupakan keberuntungan bagi mantan Bupati Belitung Timur itu. Kebanggaan itu semakin memuncak ketika Jokowi selalu mengimbau para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mewujudkan 'Tertib Hukum dan Sosial' dengan cara yang manusiawi pada setiap rapat pimpinan digelar. Hal ini dinilai Ahok sebagai bentuk ketegasan yang halus.
"Saya beruntung punya gubernur wong Solo. Halus orangnya. Kalau saya kan kasar," ujar Ahok sambil tertawa di Balaikota, Jakarta, Selasa (20/8/2013).
Ahok menuturkan, butuh nyali besar untuk bisa menerapkan 'Tertib Hukum dan Sosial' di Jakarta. Karena dia dan Jokowi harus siap menyenggol oknum melarat hingga oknum konglomerat demi menerapkan prinsip itu. Namun Ahok mengaku, mereka sebenarnya tidak memiliki cukup nyali untuk melakukannya.
"Orang bilang kami berani, tapi sebetulnya dijorokin. Kami berdua tiba-tiba didorong," kata Ahok.
Pria berkacamata itu pun bercerita tentang seorang nenek yang jatuh ke laut dari atas kapal penumpang. Lama berselang, tak juga ada yang mau menolong hingga datang seorang pemuda yang menceburkan diri.
Pemuda itu kemudian menolong sang nenek. Namun setelah naik ke atas kapal sang pemuda justru marah-marah. Dia protes dan bertanya siapa yang mendorongnya ke laut. Ternyata pada awalnya dia tak berniat untuk menolong. Namun karena telah terlanjur jatuh, dia pun akhirnya memilih untuk membantu sang nenek.
"Memang ada orang di dalam hati menginginkan yang disayangi untuk bisa selamat. DKI menaruh harapan Jokowi yang sangat merakyat turun, yang bisa tahan lapar. Kalau saya sih tidak merakyat," ucap Ahok sambil tertawa.
Sumber :
liputan6.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar