Selasa, 20 Agustus 2013

Demokrat Coba Tipu-tipu Jokowi

Undangan Panitia Konvensi Partai Demokrat (PD) kepada Joko Widodo (Jokowi), sesungguhnya hanya ajang pelaksanaan “muslihat” (tipu-tipu). Seandainya Jokowi ikut, maka konvensi akan memilih figur di luar Jokowi, sehingga mendegradasi elektabilitas Jokowi.
Tetapi hal itu tidak mungkin terjadi, karena Jokowi sebagai kader ideologis, tak mudah masuk perangkap muslihat.
“Sejak awal Jokowi sudah menyatakan tidak mungkin mengikuti Konvensi PD, namun mereka masih juga mengundang, tentu ada agenda tersembunyi. Kami menyatakan protes atas undangan panitia konvensi,” kata Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Barisan Relawan Jokowi Presiden 2014 (Bara JP atau Relawan Jokowi), Sabar Mangadu, dalam nota protes yang disiarkan di Jakarta Selasa (20/8/2013).
Sabar mengatakan, apabila Panitia Konvensi PD masih berkoar-koar soal mengundang Jokowi ke konvensi, rakyat akan semakin bertanya-tanya. Hal itu tidak baik untuk PD sendiri, sebab Relawan Jokowi dan masyarakat luas, semakin mudah menangkap makna muslihat PD.
“Partai yang tidak punya ideologi, selalu gagal menilai sikap politik Jokowi. Bahkan, seruduk sana-sini agar partainya dibicarakan, adalah ciri partai yang tidak punya ideologi. Sayangnya, bukannya mengundang simpati,” tegas Sabar.
Sabar juga menyatakan heran, semakin banyaknya intelektual yang menjadi tukang, orang gajian yang diperintah pemilik proyek untuk membuat desain, fisik atau konstruksi tertentu.
“Gus Dur, dulu pernah mengatakan betapa banyaknya intelektual yang menjadi tukang. Itulah yang terjadi sekarang ini,” ujarnya.
Relawan Jokowi berpendapat, hak PD sendiri mengadakan konvensi, namun hendaknya jangan menimbulkan antipati masyarakat, termasuk Relawan Jokowi.
“Jokowi kan kader ideologis, tak mungkin memenuhi ajakan yang di luar garis partai. Tetapi partai yang tak punya ideologi, biasanya gagal mengenali sosok Jokowi,” katanya.
Sabar menekankan, ide dasar Bara JP adalah perubahan, yang diyakini hanya bisa terlaksana melalui Jokowi Presiden 2014. Jadi bukan bermula dari fanatik Jokowi.
“Bukan model kami bicara jelek tentang calon lain. Cukuplah kami mengatakan, hanya percaya kepada Jokowi,” katanya.
Dukungan Relawan antara lain diwujudkan melalui petisi agar Jokowi dicalonkan. Masyarakat yang mau mendukung menggalang tanda tangan disertai fotokopi KTP, dimohon mengirim email ke jokowipresiden7@gmail.com. Relawan bertekad menyerahkan petisi yang ditandatangani 15 juta rakyat, kepada Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Perjuangan, Desember 2013.
Kemudian Sabar Mangadu meneruskan aspirasi ribuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tergabung dalam Relawan Jokowi di fb pada link https://www.facebook.com/groups/jokowipresiden7/ yang menyatakan keberataan dibawa-bawa Djumhur Hidayat dalam dalam Konvensi PD. “Kami Relawan Jokowi, jangan dibawa-bawa ke kelompok di luar Jokowi,” demikian aspirasi TKI. Para TKI bahkan akan menyumbang kampanye Jokowi.
Sikap Relawan dalam Pemilihan Legistatif (Pileg), hanya akan mendukung PDI Perjuangan apabila sebelum Pemilihan Legistatif mengumumkan Jokowi sebagai Presiden 2014.
“Di luar itu, kami tidak punya pendapat. Kalau dalam Pemilihan Presiden (Pilpres), tentu saja Jokowi,” ujar
 Sabar.

Sumber :
tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar