Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) satu suara dengan wakilnya
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyikapi Taman Burung Waduk Pluit,
Jakarta Utara. Jokowi pun sepakat tak memberikan uang pada pemilik
bangunan di taman tersebut.
"Ya tidak benar dong. Kalau sekali kita beri (uang), nanti semua orang minta gitu.
Mereka bukan warga. Developer kecil yang sewakan. Menguasai tanah
negara buat rumah kecil," ujar Jokowi, di Balai Kota Jakarta,
Rabu(18/12/2013).
Jokowi menegaskan tak ada dasar hukum yang membenarkan para 'developer'
tersebut membangun rumah di atas tanah negara.
Apalagi, mereka meminta
uang ganti rugi bila hengkang dari tanah milik Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta itu.
"Yang suruh buat rumah itu siapa, ada Izin Membangun Bangunan (IMB)
tidak?" tukas mantan Wali Kota Surakarta tersebut sebelum meninggalkan
kantornya.
Sebelumnya, Ahok mengajak para warga
yang menduduki Taman Burung adu kuat mempertahankan prinsip. Ia mengaku
lelah menyikapi 'penguasa' Taman Burung yang 'ngotot' meminta ganti rugi
miliaran rupiah.
"Biarin saja dulu kita kerjain. Kalau dia mau apa, kita tangkap kok.
Ada golok segala macam, sudah kita razia itu. Ada kita buktinya. Kita
lapor polisi, tahu rasa," kata dia di Balai Kota Jakarta, Selasa (17/12/2013).
Menurut Ahok, orang-orang itu tidak akan kuat bertahan lama di Waduk
Pluit. Ahok meyakini mereka berdiam di Taman Burung karena dibayar oleh
sang pemilik bangunan.
"Nanti ketahuan kalau orang upahan mereka tidak akan tahan lama. Kecuali kalau
kamu bertahan karena ideologi baru mau mati di tempat. Tapi kalau
karena uang tidak akan tahan lama. Kamu lama-lama akan pergi," kata
Ahok.
Sumber :
metrotvnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar