Jumat, 18 Oktober 2013

Siswa SMP Dicabuli, Jokowi Koordinasi dengan Polda Metro

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) belum mengetahui pelecehan seks yang terjadi kepada AE (16) siswi SMPN 4 Sawah Besar, Jakarta Pusat oleh adik kelasnya di dalam ruang sekolah. Jokowi menyerahkan masalah tersebut ke Polda Metro Jaya.
"Ya nanti kita bicara dengan Polda mengenai hal-hal yang bersifat keamanan. Agar kejadian seperti itu tidak berulang," ujar Jokowi di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat (18/10/2013). Sementara itu, terkait ide Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan memberikan rumah dinas sebagai tempat aman bagi korban kekerasan terhadap perempuan dan anak. Jokowi mengakui itu salah satu cara menangani.
"Rumah dinas sebagai rumah aman itu kan kalau sudah kejadian. Yang tadi, bicara sama Polda itu untuk pencegahan," kata Jokowi.
Pelecehan seks terhadap AE terjadi saat dia dalam perjalanan pulang ke rumahnya di Kemayoran Gempol RT 01 RW 07 Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat. Namun di tengah jalan, AE ditarik oleh temannya A (16). A kemudian menyuruh FP (15) mencium AE. AE yang menolak, diancam dengan pisau oleh A. Terancam dan takut dibunuh, AE terpaksa melepas kerudung dan dirampas kehormatannya oleh FP.
Menurut AE, tragedi yang menimpa dirinya itu direkam dengan menggunakan kamera ponsel milik CD (15). CD merekam perbuatan bejat itu di depan 4 orang lainnya, yakni CN (16), DNA (15), IV (16), dan WW (16). Setelah itu, mereka meninggalkan AE.

Sumber :
merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar