Pemerintahan DKI Jakarta era Joko Widodo (Jokowi) terbilang mengejutkan, beberapa program kebijakan yang mandek di
pemerintahan sebelumnya, tampak berjalan dengan baik pada pemerintahan Jokowi.
Hal itu
membuat nuansa di DKI Jakarta perlahan mulai berubah.
Pengamat Perkotaan
Yayat Supriatna mengatakan, salah satu contoh program kebijakan yang
sudah ada dari pemerintahan sebelumnya, namun baru dilaksanakan secara
baik di pemerintahan Jokowi adalah kerja sama antara Pemprov DKI
dengan Kementerian ESDM soal konversi bahan bakar minyak(BBM) ke bahan
bakar gas (BBG).
"Kerja sama dua institusi ini langkah
komunikasi yang baik antara dua pemimpin. Mengingat ini harusnya sudah
terjalin dulu, tapi masa pemerintahan sebelumnya sulit terlaksana," ujar
Yayat saat dihubungi wartawan, Jumat (6/9/2013).
Yayat
melanjutkan, ketersediaan bahan bakar gas merupakan solusi utama
permasalahan Transjakarta, yakni keterbatasan bahan bakar. Apalagi
dengan penyediaan Mobile Refueling Unit (MRU) di setiap pul. Armada Transjakarta tak perlu mengantre lama mengisi BBG di SPBG yang ada kini.
Selain
itu, kebijakan Menteri ESDM Jero Wacik menyediakan gas dan MRU juga
selaras dengan rencana Jokowi-Ahok melaksanakan revitalisasi angkutan
umum. Revitalisasi itu yakni Kopaja dan Metromini usang bakal
direvitalisasi dengan baru dan seluruhnya menggunakan bahan bakar gas.
"Ciptakan satu juta kendaraan mengunakan gas. Jika ini berhasil, maka pasti dapat menekan subsidi bahan bakar minyak dan konsep green transportation akan dimulai di Jakarta," lanjut Yayat.
Yang
harus menjadi perhatian kedua institusi ini adalah bagaimana
menyediakan bahan bakar gas di luar kota, minimal di kota sekitar DKI
Jakarta. Hal itu akan memudahkan mobilitas pengguna ke ndaraan yang
menggunakan BBG ke luar Jakarta.
Seperti diberitakan, Pemprov
DKI dan Kementerian ESDM baru saja menandatangani nota kesepaha man
konversi BBM ke BBG. Kementerian ESDM akan menyediakan MRU di pul-pul
angkutan DKI.
Tak hanya angkutan kota, MRU juga disediakan di
pul taksi. Hal itu dianggap tepat lantaran akhir 2013 ini, Pemprov DKI
hendak mendatangkan ribuan bus sedang dan Transjakarta ber-BBG.
Perlu
diketahui, program konversi BBM ke BBG a dalah upaya mengurangi subsidi
pemerintah terh adap BBM sekaligus komitmen menciptakan lingk ungan
yang bersih dan nyaman bagi masyarakat.
Hingga kini, penguatan
infrastruktur terus dilaku kan, yakni dengan dibangunnya 10 SPBG, 4 MRU
dan pengembangan jaringan pipa gas Jabodetab ek sepanjang 22,2 kilometer
yang didanai APBN.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar