Senin, 02 September 2013

Pengamat Prediksikan PDI-P Berani Calonkan Jokowi

Pengamat politik dari LIPI, Ikrar Nusa Bakti, meyakini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo  (Jokowi) bakal ikut dalam Pemilu Presiden 2014 mendatang. Ikrar menegaskan, andai Jokowi itu tidak diusung di Pilpres, maka hal itu akan menambah panjang daftar kesalahan pengambilan keputusan yang pernah dilakukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
"Kalau Jokowi tidak ikut dalam Pilpres 2014 mendatang, ini akan menambah daftar kesalahan keputusan yang diambil oleh PDI-P. Kesalahan terakhir yang tercatat adalah soal Pemilukada di Bali di mana PDI-P mengalami kekalahan," kata Ikrar dalam diskusi di gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (2/9/2013).

Namun Ikrar yakin PDIP tak akan mengulangi kesalahan pada Pilpres 2014. Menurutnya, kemungkinan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu mengusung Jokowi memang terbuka lebar. "Itu dapat kita lihat dari pernyataan Puan Maharani yang sering bilang tidak tertutup kemungkinan Jokowi maju dan berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) dalam Pilpres 2014," tegasnya.
Kalau Jokowi maju bersama JK, menurut Ikrar, konvensi calon presiden yang digelar oleh Partai Demokrat bakal mubazir. "Kalau Jokowi nyapres, sekitar 61 persen suara Partai Demokrat akan mendukung Jokowi. Mudah-mudahan PDI-P tidak salah lagi dalam mengambil keputusan strategis di Pemilu 2014," katanya.
Sementara jika Megawati tetap menjadi capres PDI-P pada Pilpres mendatang, Ikrar yakin keputusan itu akan memicu resistensi. Sebab, akan sangat sulit bagi Megawati memenangi Pilpres.
"Kan sudah dua kali ikut Pilpres dan kalah. Kalau dimajukan lagi, resistensinya sangat tinggi," kata Ikrar.
Dikatakannya, penyumbang suara terbesar pasangan Mega-Pro dalam Pilpres 2009 berasal dari anak muda pendukung Prabowo. "Karena itu, yang tebaik adalah Megawati mendukung Jokowi berpasangan Prabowo Subianto," sarannya.

Sumber :
jpnn.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar