Senin, 02 September 2013

Jokowi Effect Memble, Jangan Salahkan Jokowi!

Gemerlapnya nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dalam sejumlah survei rupanya tidak berbanding lurus dengan nasib rekan-rekannya di sejumlah Pilkada. Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) hampir semuanya kalah dalam Pilkada meskipun Jokowi ditampilkan untuk membantu kampanye mereka.
Menurut Sosiolog Politik UGM, Arie Sujito, hal ini disebabkan banyak faktor penentu dalam kemenangan Pilkada.
"Pilkada itu kan faktornya banyak, ada dari figurnya dan ada dari partainya, jadi jangan salahkan Jokowi ketika kader lain kalah dalam Pilkada," ujar Arie, Senin (2/9/2013).
Menurutnya tim sukses harus mampu mengangkat figur kader yang mengikuti Pilkada di daerahnya. Selain itu modal sosial yang dimiliki kader tersebut pun harus dimaksimalkan.
"Kecenderungannya adalah Jokowi ini kan dianggap seperti obat segala macam penyakit. Memang Jokowi mampu, tetapi mungkin masih belum cukup untuk mengangkat figur kader yang menjadi calon kepala daerah," kata Arie.
Arie memberi contoh mengenai kemenangan PDI-P di DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Pada saat itu tokoh incumbent dipandang bermasalah oleh masyarakat di kedua daerah tersebut, sehingga masyarakat memilih figur yang dipandangnya bersih.
"Kalau di Jawa Tengah ada beberapa faktor, pertama karena wilayah tersebut menjadi salah satu basis PDI-P yang juga sudah sangat kenal Jokowi, kemudian Ganjar juga seorang figur yang bersih dari catatan negatif, ditambah lagi tokoh incumbent memiliki catatan masalah. Itulah sebabnya PDI-P dapat berjaya di Jawa Tengah," tutupnya.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar