Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti menyebut kubu Ketua Dewan
Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto terlalu percaya diri melawan
Joko Widodo (Jokowi) dalam perebutan calon presiden pada Pemilu 2014. Padahal,
Prabowo hanya mengandalkan iklan dan tidak tampak melakukan kegiatan
politik.
Menurut Ray, politisi Indonesia dikenal dengan
kepercayaan dirinya. Dia mencontohkan ada partai yang baru lolos
verifikasi sudah mematok perolehan suara 6 persen. "Itulah politisi
Indonesia. Ngukurnya pakai bendera, spanduk, dan durasi iklan," kata Ray
saat dihubungi, Senin (9/9/2013).
Dalam kasus Prabowo,
kata Ray, jelas suaranya bertahan di angka 30 persen. Sementara Jokowi
terus merambat naik. Bahkan punya potensi hingga 40 persen. Ray
menegaskan, jika prabowo hanya mengandalkan iklan, dan tidak terlihat
melakukan kegiatan politik, lama-lama dia akan makin tenggelam.
Sementara
Jokowi, katanya, mampu terus melakukan akselerasi politik. "Tentu saja
karena ditunjang oleh jabatan politiknya sebagai gubernur," ujar Ray.
Apalagi, jika dalam setengah tahun ini ada kemajuan yang tampak dari
kerja Jokowi, Ray memprediksi popularitas Jokowi akan menanjak terus.
Seiring
dengan itu, ia menyarankan kader-kader Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan makin kuat bekerja karena solid dan menemukan relasi antara
keinginan masyarakat dan kebijakan partai. Menurut Ray, saat ini menjadi
waktu ideal bagi Jokowi untuk maju sebagai calon presiden.
Sebelumnya,
Gerindra menolak pencalonan Jokowi dalam Pemilihan Presiden 2014. Ketua
Umum Gerindra, Suhardi, mengatakan partainya meminta bekas Wali Kota
Surakarta itu menyelesaikan masa jabatannya di Jakarta. "Kami yang
membawa dan mempopulerkan Jokowi. Kami menyayangkan kalau komitmennya
berubah."
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar