Puluhan buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Transportasi Perjuangan
Indonesia (SBTPI) berunjuk rasa di Balaikota DKI Jakarta. Mereka
meminta agar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menindak tegas pengusaha
yang masih membayar upah di bawah UMP dan mempekerjakan buruh lebih dari
8 jam tanpa uang lembur.
Ketua Umum SBTPI, Ilhamsyah mengatakan,
ancaman sanksi pidana bagi pengusaha yang membayar upah di bawah
ketentuan peraturan pemerintah masih belum mampu membuat pengusaha
konsisten.
"Para pengusaha tersebut masih terkesan apatis dengan
acaman sanksi pidana itu. Petugas pengawas juga belum mampu
memaksimalkan fungsinya. Padahal mereka digaji dari uang rakyat,
termasuk uang dari pekerja seperti kami," ujar Ilhamsyah saat berorasi
di depan Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin
(9/9/2013).
Selain itu, Ilhamsyah juga mengatakan, masih banyak
buruh yang bekerja lembur hingga malam hari namun tidak mendapatkan upah
yang laik. Maka itu mereka meminta untuk diberlakukan standarisasi
waktu kerja 8 jam bagi pekerja transportasi, pelabuhan, pergudangan dan
pengemudi angkutan umum.
"Kami minta, standarisasi waktu kerja 8
jam bagi para pekerja transportasi, pelabuhan dan pergudangan dilakukan
dengan sistem 3 shift. Tolong dengarkan aspirasi kami. Selama ini buruh
bekerja lebih dari 8 jam tapi tidak pernah mendapatkan upah yang layak
bagi kemanusiaan," katanya.
Buruh yang berasal dari kawasan
Tanjung Priok, Jakarta Utara ini mengancam, jika tuntutan mereka tidak
direalisasikan, mereka akan berdemo dengan membawa sejumlah kendaraan
berat yang biasa mereka bawa sehari-hari.
"Kami ini sehari-hari
membawa truk trailer, alat-alat berat di pelabuhan. Jika tuntutan kami
tidak didengarkan, maka kami akan demo menggunakan alat-alat berat yang
biasa kami bawa. Kami akan mogok kerja. Ingat, jika buruh mogok kerja,
maka perekonomian akan lumpuh," tegas Ilhamsyah.
Demo berlangsung
sejak pukul 10.15 WIB. Puluhan buruh yang notabenenya berkostum warna
merah ini membawa spanduk-spanduk dan sebuah mobil 'komando' sebagai
panggung orasi mereka.
Aksi ini mendapat kawalan dari puluhan
petugas polisi. Meski demikian, arus lalu-lintas di Jalan Medan Merdeka
Selatan dari arah Tugu Tani ke Patung Kuda terlihat lancar.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar