Suara dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk
menjadi calon presiden (capres) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) terus menguat.
Sejumlah pengurus DPD dan DPC PDI-P mengungkapkan, Jokowi merupakan salah
satu kata kunci kemenangan PDI-P di Pemilu 2014. "Rakyat menghendaki
Jokowi. Kalau PDI-P capreskan Jokowi, saya jamin Provinsi Aceh mendapat
10 persen suara," kata Ketua DPD Aceh Karimun Usman seusai penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan, di Ecopark, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (8/9/2013).
Karimun
mengatakan, dalam Rakernas ke-III kali ini DPD Aceh masuk dalam grup
satu. Grup ini terdiri dari perwakilan DPD Aceh, DPD Sumatra Utara, DPD
Riau, dan DPD Sumatra Selatan. Dari hasil rapat internal grup satu,
Karimun menyatakan seluruh perwakilan grup satu sepakat mengusung nama
Jokowi sebagai capres. Bagi masyarakat Aceh, sosok Jokowi menempati
posisi yang istimewa. Jauh sebelum terjun ke dunia politik, Jokowi
pernah merintis usaha di salah satu kabupaten di Aceh bernama Takengon.
"Begitu Jokowi muncul ke publik, rakyat Aceh baru ngeh (sadar). Rakyat menghendaki ini (Jokowi)," katanya.
Karimun
mengatakan, partai tidak perlu terlalu khawatir terhadap serangan
politik yang mungkin dialamatkan ke Jokowi jika maju menjadi capres
sebelum menyelesaikan tugas sebagai gubernur DKI Jakarta. Sebab
menurutnya, rakyat sudah semakin cerdas dalam melihat persoalan. Namun,
Karimun menyadari penetapan capres PDI-P merupakan hak prerogatif Ketua
Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Tak cuma DPD Aceh, dukungan
terhadap Jokowi untuk maju sebagai capres juga datang dari kader PDI-P Manado. Ketua DPC PDI-P Manado, Richard Sualang,
mengatakan, saat ini popularitas Jokowi di Manado sudah masuk sampai ke
tingkat desa. "Apalagi di Kota Manado. Saya kira, dari segi popularitas,
Jokowi sangat cair," ujar Richard.
Richard berharap Megawati
selaku pemegang mandat tinggi partai dalam menetapkan capres bisa
memperhatikan aspirasi yang disampaikan kader-kader bawah. Dia percaya,
penetapan segera Jokowi sebagai capres akan membantu partai memenuhi
target suara yang sudah ditetapkan dalam rakernas.
Sementara,
kader DPC PDI-P Kota Sorong, Papua, menyerahkan sepenuhnya
penetapan capres kepada Megawati. DPC Sorong percaya Megawati sebagai
ketua umum akan terus memperhatikan proses regenerasi kepemimpinan kader
secara tepat dan seksama. Apner, kader DPC Sorong, mengatakan
popularitas Jokowi sudah sampai ke kotanya.
Ketua DPP PDI-P
Maruarar Sirait (Ara) menilai ragam aspirasi yang muncul dari kader daerah
soal penetapan capres mencerminkan proses pematangan demokrasi di
internal partai. Menurutnya, aspirasi itu akan menjadi bahan masukan
bagi Megawati dalam mengambil keputusan. "Kami membuktikan bahwa partai
ini demokratis dalam merumuskan proses politik," kata Ara.
Pengamat
politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Firman Noer,
menilai, petinggi PDI-P sudah harus merespons lebih bijak aspirasi yang
muncul dan berkembang. Meski belum tentu juga seratus persen akan
mendukung Jokowi untuk maju. "Namun, elite PDI-P harus melihat mesin
partai merespons kehendak rakyat," kata dia.
Firman mengatakan,
pemilu legislatif akan menjadi poin penting PDI-P untuk kemudian
mengambil langkah berikutnya. Ia juga menyarankan PDI-P untuk tidak
terlalu percaya diri. Menurut dia, membangun hubungan dengan partai lain
harus tetap menjadi perhatian sehingga tidak terjadi kondisi seperti
pemilu 1999. "Tetap blusukan ke rakyat, tetapi ke partai lain juga," kata dia.
Sumber :
republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar