Malam ini mulai pukul 19:18 sampai dengan pukul 19:49, Senin (12/8/2013), Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) muncul pada acara Prime Time News di Metro TV dengan pewawancara Cheryl Tanzil. Wawancara ditayangkan langsung dari terminal Kampung Rambutan. Masalah utama yang dibahas dalam wawancara tersebut adalah masalah penanganan pendatang baru di DKI Jakarta. Dalam wawancara tersebut Jokowi menyatakan tidak akan mengadakan operasi yustisi tetapi akan mengadakan Bina Kependudukan yang melibatkan RT/RW setempat.
Jokowi menilai upaya menekan arus urbanisasi tidak hanya berupa penindakan
hukum semata. Harus ada pembangunan ekonomi daerah yang komprehensif
agar masyarakat tak berbondong-bondong ke kota-kota besar.
"Hanya itu jurusnya, mendorong investasi di daerah sebanyak-banyaknya
supaya orang tidak tertarik untuk datang ke sini saja. Jadi baiknya di
sini (Jakarta) ada 'gula', tapi di daerah juga ada 'gula-gula' yang
banyak," kata Jokowi.
Jokowi mengaku tidak bermaksud menjadikan kota Jakarta sebagai kota
tertutup bagi warga pendatang. Namun, karena jumlah kaum urban di
Jakarta tergolong banyak, ia hanya bisa melakukan sosialisasi lewat program Bina Kependudukan agar
mereka yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan keterampilan khusus untuk
tak mengadu nasib di Jakarta. Oleh sebab itu, Jokowi berharap agar pemerintah provinsi yang
warganya biasa melakukan urbanisasi untuk menumbuhkan iklim ekonomi yang
baik. Dengan demikian, warga dari luar Jakarta tak perlu berjudi nasib
di kota lain.
Di akhir cara juga disinggung tentang PKL Tanah Abang yang bukan warga Jakarta (mempunyai KTP Jakarta). Menurut Jokowi, mereka yang bukan warga Jakarta juga tetap diperbolehkan menempati Blok G, asal tempatnya masih memungkinkan.
Sumber :
Metro TV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar