Senin, 29 Juli 2013

Prabowo Perkasa Jika Tak Ada Jokowi

Pertengahan bulan ini, Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto bersama seluruh pengurus partai mengumumkan enam program untuk meraih dukungan rakyat. Cara itu sebagai langkah buat memenangkan pemilihan umum legislatif.
Tanpa menang dalam pemilu parlemen, jalan Prabowo untuk menjadi presiden bakal terhambat. Prabowo tidak ingin lagi sekadar menjadi calon wakil presiden. Di berbagai kesempatan dia menegaskan siap bertarung dalam pemilihan presiden tahun depan.
"Gerindra memberikan kepada rakyat Indonesia program aksi hasil pemikiran mendalam dari tim pakar bekerja kurang lebih satu tahun," kata Prabowo saat peluncuran enam program itu di Hotel Sahid, Jakarta. "Sehingga Partai Gerindra bisa memperjuangkan dan mendapatkan mandat dari rakyat untuk memimpin bangsa lima tahun ke depan."  lanjut Prabowo.
Dalam berbagai survei, Prabowo selalu menjadi nomor wahid jika tidak mengikutsertakan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Elektabilitas Prabowo terus meningkat, tetapi tingkat keterpilihan partainya masih di bawah 20 persen. Artinya, Gerindra tidak bisa sendirian mengusung Prabowo sebagai calon presiden.
BErikut Kajian beberapa survei,
Pusat Data Bersatu (PDB) bentukan Didik J. Rachbini awal bulan ini. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Golongan Karya berbagi tempat teratas dengan elektabilitas 14 persen. Disusul Demokrat (9,4 persen), dan Gerinda (8,89 persen).
Tetapi dalam survei calon presiden versi PDB, Prabowo memimpin dibandingkan calon dari partai lain. Elektabilitasnya 19,89 persen per Juni, naik dari 17, 1 persen ketimbang Januari lalu.
Mantan Komadan jenderal Kopassus (Komando Pasukan Khusus) ini dinilai menjadi calon presiden paling sering disebut oleh publik dengan persentase 37,4 persen.
Lembaga Survei Nasional (LSN) juga menempatkan Prabowo Subianto dengan tingkat elektabilitas calon presiden di posisi pertama, yakni 22,7 persen.
Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS), juga mengkonfirmasi hal tersebut dengan hasil serupa (25,8 persen).
Dalam survei dirilis awal Juli lalu, basis suara Prabowo berada di Jawa (28,4 persen); Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (28,1 persen); serta Sulawesi (25,9 persen). "Kami hanya berjuang untuk mendapatkan dukungan dari rakyat. Jangan terlalu tergiur oleh survei," kata Prabowo.
Ketua Umum Gerindra Suhardi menegaskan pihaknya tidak tinggal diam untuk menggolkan Prabowo menjadi presiden. "Dari survei kami sudah mengalahkan Demokrat, saat ini nomor tiga. Masih banyak yang belum menentukan pilihan," kata Suhardi.


Sumber :
merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar