Pemprov DKI Jakarta memastikan tetap membangun megaproyek enam ruas tol
dalam kota. Direktur Utama PT Jakarta Tollroad Development Frans Sunito
mengatakan, sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, pelaksanaan
pembangunan enam ruas tol akan dilaksanakan seusai megaproyek
transportasi massal berbasis rel, Mass Rapid Transit (MRT) dan Monorel
dimulai.
"Pak Gubernur sudah bilang MRT dan Monorel jalan dulu.
Setelah dua proyek itu dimulai, Insya Allah-lah kita jalan," kata Frans,
saat ditemui di Balaikota Jakarta, Senin (29/7/2013).
Frans
menjelaskan kalau megaproyek senilai Rp 42 triliun itu telah
dikomunikasikan dengan Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto. Artinya,
kata dia, pembangunan enam ruas tol dalam kota tak ada hambatan lagi.
Selain
itu, Frans juga menjelaskan kalau proyek pembangunan enam ruas tol
dalam kota sudah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) DKI 2012-2017.
"Mestinya sih sudah masuk RPJMD
ya. Karena proyek ini juga sudah ditetapkan Rencana Tata Ruang dan Tata
Wilayah (RTRW) nya," kata Frans.
Pembangunan megaproyek ini pun
tak sedikit mendapat kecaman dari berbagai pihak karena ditengarai akan
merusak tata kota Jakarta. Jokowi pun telah menggelar public hearing
proyek itu dengan mengundang Wakil Menteri PU Hermanto Dardak, para
akademisi, dan pengamat perkotaan. Saat kampanye dan masih menjadi Calon
Gubernur DKI, Jokowi menentang keras pembangunan enam ruas tol
tersebut.
Megaproyek yang telah digagas sejak masa kepemimpinan
Mantan Gubernur DKI Sutiyoso, dibagi dalam empat tahap yang rencananya
selesai pada 2022. Pada tahap pertama akan dibangun ruas Semanan-Sunter
sepanjang 20,23 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun dan
Koridor Sunter-Pulo Gebang sepanjang 9,44 kilometer senilai Rp 7,37
triliun.
Pada tahap kedua, dilakukan pembangunan ruas Tol Duri
Pulo-Kampung Melayu sepanjang 12,65 kilometer dengan nilai investasi Rp
5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,60 kilometer
senilai Rp 6,95 triliun. Tahap ketiga meliputi pembangunan ruas tol
koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,70 kilometer dan nilai
investasi Rp 4,25 triliun.
Pada tahap terakhir akan dibangun
ruas tol Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,15 kilometer dengan
investasi Rp 5,71 triliun. Total panjang ruas enam tol dalam kota adalah
sepanjang 69,77 kilometer. Jika sudah selesai, keenam ruas tol itu akan
menjadi satu dengan tol lingkar luar milik PT JTD, tetapi tarifnya akan
terpisah dari tol lingkar luar.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar