Senin, 29 Juli 2013

Jokowi, Wajah Pas-pasan Tapi Ngetop di Jepang

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak hanya menjadi fenomena di Indonesia ternyata juga sampai ke Tokyo Jepang. Tidak sedikit mempertanyakan siapa sih Jokowi dan mengapa Jokowi menjadi Gubernur Jakarta. Setidaknya jawaban itu kini telah diberikan oleh Pendiri Markplus Inc. Hermawan Kartajaya, Senin (29/7/2013) malam di Forum Marketing Marunouchi dalam paparannya di hadapan sekitar 30 orang selama 90 menit.
"Jokowi itu tidak ganteng tapi kok bisa menjadi Gubernur DKI Jakarta dan mendapat dukungan sangat besar dari masyarakat Indonesia?" tanyanya kepada para hadirin semua orang Jepang yang terdiri dari para eksekutif berbagai perusahaan Jepang, khususnya bergerak di bidang marketing dan atau sales.
Pertanyaannya membuat hadirin tambah penasaran dan menunggu terus jawaban Hermawan sambil terus berceramah menggunakan bahasa Inggris dan diterjemahkan oleh Ketua Marunouchi Brand Forum, Hotaka Katahira ke dalam bahasa Jepang, diliput langsung Tribunnews.com di Tokyo.
"Jawabannya gampang saja. Jokowi itu yang tak punya KTP Jakarta tapi menjadi Gubernur Jakarta menganut filosofi marketing horisontal bukan vertikal. Merasa setara dengan masyarakat biasa, sederhana, tak merasa sebagai orang besar orang tinggi. Semua dikembalikan kepada komunitas, masyarakat sekitar yang menentukan, tidak eksklusif tetapi inklusif, berada di tengah masyarakat dan bersama masyarakat serta sama derajat dengan setiap anggota masyarakat sehingga dia berhasil didukung penuh oleh masyarakat. Sebagian besar kerjanya kini banyak blusukan ke masyarakat karena memang merasa dirinya bagian dari masyarakat, bukan hebat sendiri (bukan individual) mentang-mentang Gubernur, tetapi lebih kepada konsep Sosial. Itulah yang membuat Jokowi berhasil, bukan karena mukanya yang ganteng, tetapi kesederhanaannya," papar Hermawan yang di dengar sangat serius oleh sekitar 30 orang hadirin tersebut, 15 persen di antaranya wanita.
Hermawan juga memperkenalkan manajemen 3.0 yang bertopang kepada  humanisme, kemanusiaan, human spirit, menekankan kepada karakter.
Selain itu Hermawan juga menekankan pentingnya tiga hal yang mempengaruhi bisnis di Indonesia yaitu kalangan muda, wanita yang banyak mengambil peran saat ini dalam kehidupan di Indonesia, serta komunikasi internet yang jauh semakin besar dari 25 persen (2011) menjadi 45 persen (2012) masyarakat Indonesia tersambung ke internet setiap hari minimal 3 jam.
Hermawan juga mengajak segera para eksekutif Jepang untuk datang ke Indonesia, berinvestasi di Indonesia karena kesempatan bisnis sangat besar di Indonesia di tengah berkembang pesatnya perekonomian Indonesia dewasa ini. Sebelum memberikan ceramah di Tokyo, Hermawan menyempatkan diri mengajar di Seoul. Selasa (30/7/2013) besok, ia akan terbang ke Hawaii, Amerika Serikat (AS).


Sumber :
tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar