Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz mengaku telah menemui
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk meminta insentif dalam
pembangunan tower rusunami. Hal ini dilakukan untuk merealisasikan
program 1.000 tower rusunami yang digagas pemerintah.
Djan Faridz meminta Jokowi untuk merevisi kebijakan terkait besaran
Koefisien Luas Bangunan (KLB). Berdasarkan peraturan yang berlaku saat
ini, pengembang harus memenuhi persyaratan KLB 3,5. Dengan demikian,
satu bangunan hanya boleh terdiri dari 12 lantai.
Djan meminta Jokowi menaikkan KLB menjadi 6, sehingga pengembang bisa
membangun hingga ketinggian 24 lantai atau bahkan 30 lantai. "Ini bisa
mengimbangi harga tanah dari ketinggian lantai," ujar Djan ketika
ditemui di Gedung Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu (5/6/2013).
Djan Faridz mengaku telah membicarakan persoalan ini kepada Jokowi
dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jika KLB diubah, otomatis menjadi
daya tarik bagi pengembang untuk membangun rusun.
"Kita sudah ketemu Jokowi, Pak SBY. Tingginya dikembalikan 24-30
lantai. Siapa yang mau bangun 11 lantai harga tanah 5 juta. Kalau kita
bangun 30 lantai masih menutupi komponen harga tanah," jelasnya.
Dia mengaku masih menunggu keputusan Jokowi terkait permintaan
tersebut. Djan juga berkomitmen untuk membantu menyediakan lahan. "Kami
akan dorong realisasi program ini dengan menyediakan lahan," tutupnya.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar