Joko Widodo (Jokowi) mendapat kepercayaan dari rakyat menjadi presiden. Harapan besar
ada di pundaknya. Karenanya Jokowi, sebagai figur yang populer wajib
memenuhi ekspektasi publik.
"Seorang pemimpin baru yang walaupun
kurang pengalaman namun sangat populer wajib menyadari betapa besarnya
harapan rakyat yang ditumpukan ke atas pundaknya sebagai pemimpin yang
akan mewujudkan mimpi-mimpinya," jelas politisi Demokrat, Amir
Syamsuddin, Minggu (18/1/2015).
Amir mengkritik sejumlah kebijakan Jokowi, salah satunya soal kebijakan terkait Komjen Budi Gunawan.
"Kepopuleran
dan keterpilihannya janganlah membuat dirinya silau bahwa apa saja yang
dilakukannya pasti didukung. Yang pasti adalah bahwa setiap langkahnya
yang dinilai dapat mengusik harapan-harapan tersebut pastilah akan
mendapat reaksi dan perlawanan sepopuler apapun dia. Apalagi kalau baru
tiga bulan harapan mereka sudah terusik sementara perjalanan masih ada
57 bulan s/d 2019," urai Amir.
Amir juga meluruskan soal isu terkait sikap PD di kasus Komjen Budi yang melakukan penolakan.
"Ada
isu yang berkembang yang perlu diluruskan terkait dengan penolakan PD
pada calon kapolri yang berstatus tersangka di mana seolah ada
keberpihakan dan perselingkuhan antara PD dengan KPK. Ini jelas adalah
absurd karena kalau melihat fakta dan kenyataan PD lah yang sangat keras
merasakan gebrakan hukum KPK yang telah berimbas dengan merosot
drastisnya popularitas dan perolehan suara di pemilu 2014. Keberpihakan
PD pada penegakan hukum KPK semata karena PD menghadapi krisis yang
dihadapinya dengan cara rasional dan tidak emosional," tutup dia. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar