Selasa, 09 Desember 2014

Jokowi Tolak Grasi Terpidana Mati Kasus Narkoba

Selain mendatangi perayaan Hari Hak Asasi Manusia dan Hari Antikorupsi di Yogyakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyempatkan diri untuk memberikan kuliah umum di kampus UGM tempatnya kuliah dulu, Selasa (9/12/2014).
Sebelum memberikan kuliah umum, Jokowi terlebih dahulu mendatangi perayaan hari HAM di Gedung Agung dan pembukaan Festival Antikorupsi di Graha Shaba Pramana UGM.
Dalam kesempatan tersebut Jokowi memaparkan tantangan Indonesia di masa depan. Salah satunya terkait dengan narkoba. Menurut data yang dia terima ada 4,5 juta pengguna narkoba di Indonesia.
"Dari jumlah itu 1,2 juta orang sudah tidak bisa direhabilitasi dan setiap hari ada 40-50 orang generasi muda meninggal karena narkoba. Bapak ibu bisa bayangkan," ujarnya.
Sampai saat ini, lanjut Jokowi, sudah ada 64 pengedar yang divonis hukuman mati di pengadilan datang ke meja Jokowi untuk minta grasi. Jokowi pun merasa bingung kenapa begitu banyak yang minta grasi.
"Itu berkasnya sudah muter di Istana, baru kemudian ke meja saya, menurut bapak-bapak, ibu-ibu apa yang harus saya lakukan?" tanya Jokowi pada audien. Sontak para peserta menjawab "Tolak!"
Jokowi pun menjawab dengan tegas. "Tidak ada yang akan saya beri pengampunan untuk narkoba! No!"
Jokowi pun menyindir kasus oknum akademisi di Makassar yang justru pesta narkoba dengan mahasiswa. Dia pun memperingatkan civitas akademik UGM supaya tidak meniru kejadian tersebut.
"Yang berada di ruangan ini hati-hati ya, kita tidak tahu kan," ujar Jokowi disambut tawa peserta kuliah umum.   [merdeka]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar