Presiden Joko Widodo (Jokowi) memasang target swasembada pangan dalam waktu
tiga tahun. Untuk mencapai target tersebut, Jokowi mengaku telah
memberikan instruksi langsung kepada Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
"Fokus saja, kita putuskan ada sebelas provinsi, itu yang kita
petakan sebagai wilayah potensial," kata Jokowi saat memberikan kuliah
umum di Balai Senat UGM, Selasa (9/12/2014).
Kepala negara mengaku tak segan memecat Amran jika tak berhasil
mewujudkan swasembada pangan dalam kurun waktu yang sudah ditentukan.
"Saya pecat kalau tiga tahun tidak swasembada, ini yang dari UGM siap-siap saja antre jadi menteri pengganti," tegasnya.
Dia menyadari betul, ketergantungan terhadap impor menjadi permasalahan besar di sektor pertanian.
"Yang masuk angin itu petani. Berapa ratus ribu ton gula diimpor, petani jember nangis, gara-gara impor," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman meminta PNS di
kementeriannya untuk bersumpah meningkatkan produktivitas pangan. Amran
menginginkan kebutuhan pangan dalam negeri bisa dicukupi tanpa harus
impor.
"Saya minta bapak-bapak untuk bersumpah bisa menaikkan produktivitas
pangan sebesar 10 persen kalau irigasinya yang 1 juta hektar (ha) itu
selesai kita perbaiki," ucap Amran di depan ratusan PNS yang menghadiri
rapat kerja pertanian di Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta
Selatan, Senin (17/11).
Amran juga berjanji mengerahkan seluruh kemampuan dan pengalaman yang
dimilikinya untuk perbaikan sektor pertanian. "Saya akan mewakafkan
diri untuk pertanian. Nanti akan melihat ke 12 provinsi, saya pantau
mana yang bisa angkat produksi." [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar